👤6

99.2K 5.3K 21
                                    

"Asli, pengen gue tabok tabok tuh cowok."ucap Karin kepada Anya yang duduk di sebelahnya sambil memainkan ponselnya.

"Kan gue udah bilang. Kenapa nggak mau di mwah kak Varoo sih ?"tanya Anya sambil memajukan bibirnya seperti mencium.

Karin mendengus sebal dan menatap sahabat barunya itu dengan tajam."Gak habis pikir gue sama lo"

Anya menoleh ke arah Karin kemudian melemparkan senyum perdamaian."Gue kenapa ?"

"Ya nggak suka aja gitu. Murahan banget sih gue kalo sampe dicium sama kak Varoo yang bukan siapa-siapa gue."

Anya terkekeh mendengar ucapan Karin.

"Terus mau lo gimana ? mau dijadiin babu kak Varoo sampe lulus SMA ? atau bahkan sampe kak Varoo selesai kuliah ?"

"Itu masalahnya"

"Ayolah Rin. Gue saranin, mau aja deh apa yang kak Varoo bilang."

Terlihat Karin sedang berpikir untuk mengikuti saran sahabatnya itu.

---

"Bi, mama sampe jam berapa ?''tanya Karin pada bi Yuyun yang sedang memasak di dapur.

Terlihat bi Yuyun mematikan kompor dan mengambil beberapa piring."Katanya nggak jadi neng."

"Yah.."

Sudah hampir sudah hampir seminggu semenjak Karin kembali ke kota asalnya.
Kedua orang tuanya bahkan belum datang memastikan keadaan anaknya itu.

---

From : Alvaro

Cepet ke taman belakang.

Karin mendengus sebal melihat layar ponselnya itu.

"Kenapa ?"tanya Anya yang melihat perubahan ekspresi wajah Karin.

"Nih"Karin menyodorkan ponselnya kepada Anya.

"Kalo nggak mau bilang aja"

"Iya, ini juga baru mau ngetik."

Keadaan X IPA 1 benar benar rusuh.
Pasalnya, guru yang mengajar di kelas mereka sedang izin.
Tentu saja membuat Karin benar benar bosan. Ditambah lagi pesan yang disuruh Alvaro.

To : Alvaro

Nggak ah. Males

From : Alvaro.

Lo yg kesini ato gw yg ke situ !?

To : Alvaro

Ke sini aja.

Karin tersenyum puas karena tidak mendapat balasan Alvaro.
Karin menenggelamkan wajahnya di atas meja.

"Apasih Anya ? jangan ganggu"ucap Karin ketika merasa pundaknya di guncangkan orang disebelahnya.

Tak ada jawaban malah guncangan itu semakin keras dan memaksa Karin mengangkat kepalanya.

Mata Karin membulat kemudian melemparkan senyum perdamaian nya. "Hehe. Kak Alvaro ?"

Vote gez.
U

pdate cepet.
Takutnya kuota habis.

Dear BADBOY' (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang