IG : @puspittassari
-------------------
"Kalo gue gak mau ngasih tau gimana?"
Tanya Dimas dengan nada meremehkan melalui telepon.
Alvaro menarik napas sebentar, kemudian memejamkan matanya sebentar.
"Kak gue ada di gudang dekat jalan lo balapan dulu"
Sahut Karin yang terdengar di suara telepon.
Alvaro segera melajukan motornya kembali.
--&--
"Hmm" Karin berdehem, memberanikan diri untuk berbicara.
"Emang gue punya salah apaan sama Lo sih?" tanya Karin sambil berusaha melepas tali yang mengikat ditangannya.
Dimas menoleh kepada Karin. "Gak ada" jawabnya singkat.
"Lah, terus kenapa gue dibawa ke sini? ada urusan?"
"Gue gak ada urusan sama lo ! urusan gue sama Alvaro !"
"Lah, kalo gitu kenap---"
"Ngomong lagi gue lakban mulut lo"
Jam sudah menunjukkan pukul 02.00 am. Itu artinya sudah lewat tengah malam.
"Kak Alvaro mana sih? apa dia nggak mau nolongin gue?"
Brak!
Dimas menendang kursi, hingga membuat Karin kaget.
Dimas merogoh sakunya kemudian, menelpon seseorang."Woi, disini ada cewek, mau di mainin?"
Karin tertegun mendengar ucapan Dimas.
"Maksud lo apa ?"tanyanya dengan mata yang berkaca-kaca.
"Udah lah, lo diem aja!"
"Lepasin gue!"
"Lo bakal lepas, kalo Alvaro yang datang!"
Karin mulai terisak.
Beberapa lelaki masuk ke gudang tersebut, kemudian menoleh ke arah Karin.
"Jadi dia ?" tanya seorang lelaki.
Dimas mengangguk. Beberapa lelaki kemudian mulai mendekati Karin.
Jantung Karin berdegup kencang, keringat membasahi pipinya."Jangan apa apain gue" kata Karin dengan takut.
"Gak usah takut sayang"
seorang pria kemudian maju membelai rambut Karin.
Karin berontak sambil terisak."Jangan sentuh gue !" teriaknya.
"LEPASIN DIA !"
Alvaro memasuki ruangan tersebut dengan napas yang terengah engah.
Ditatapnya sekelompok laki laki yang ada di depannya dengan tajam."Kak"
Alvaro beralih menatap Karin, kemudian maju dan memukul sekelompok laki tersebut.
Karin menutup matanya, tidak ingin melihat apa yang terjadi sekarang.
Karin membuka matanya ketika merasa ada yang membuka ikatan tali ditangannya."Kak Varoo" ucapnya diiringi tangisan lalu memeluk Alvaro.
"Lo nggak pa-pa ?"
"Gue takut"
"Udah ada gue disini, lo gak perlu takut. Gue bakal selalu ngelindungin lo" kata Alvaro sambil membalas pelukan Karin.
"Gue mau pulang" kata Karin dengan isakan.
--&--
"Di rumah ada siapa ?" tanya Alvaro ketika mereka sudah berada di depan pagar Karin.
Karin menggeleng pelan. "Bisa Yuyun pulang ke rumahnya"
Alvaro terdiam sejenak, berpikir jika Dimas bisa saja mengganggu Karin lagi.
"Yaudah lo masuk, langsung tidur."
Karin melangkahkan kakinya, tanpa mengucapkan sepatah kata.
Alvaro menghembuskan nafas pelan.--&--
Alarm yang ada di atas nakas Karin berbunyi membangunkan Karin.
Karin duduk di pinggiran kasurnya sambil termenung.Dia tidak berniat untuk ke sekolah hari ini.
Karin berjalan keluar kamar untuk mengambil ponselnya yang ada di ruang tamu."Itu siapa ?" tanyanya sambil melihat jendela.
Ada seorang lelaki di sana, tertidur.
Karin melangkah maju dan terkejut ketika melihat Alvaro tertidur di kursi teras."Kak bangun"
Alvaro yang merasa badannya diguncang segera bangun kemudian melihat jam yang ada di pergelangan tangan nya.
"Lo nggak masuk sekolah?"tanya Alvaro.
Karin menggeleng. "Lo sendiri?"
"Sorry."
"Ken--"
"Gara gara gue, lo banyak kena masalah"
Karin terdiam, apa yang dikatakan Alvaro itu memang benar.
"Gue" Alvaro menarik napas sebentar."Gue pulang dulu" ucapnya kemudian melangkah menuju motornya terparkir.
Karin diam mematung, ia bingung apa yang harus dilakukannya Sekarang.
--------
Hai:) masih ingat author?
Author balik nih.
Maafin author yang nggak sengaja gantungin kelean🙏
Author bakal sering sering up kok ✨Vote, komen✨
Ig : @puspitaxsari
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear BADBOY' (Selesai)
RomanceAlvaro Pratama Adinata dikenal dengan nama Alvaro . Siapa yang tidak mengenal dirinya di SMA Pertiwi. Sikapnya yang kasar dan dingin membuat dirinya disegani di SMA Pertiwi. Terlebih lagi Alvaro merupakan leader di geng motor'DESAGE'. Merokok, bolos...