👤7

94.7K 5.1K 13
                                    

"Ngapain kak ?"tanya Karin dengan wajah yang gugup.

Karin mengedarkan pandangannya keseluruh isi kelas."Temen temen gue mana ? kok nggak ada dikelas"

Alvaro menatap tajam Karin.

"G--gue keluar dulu"ucap Karin dan beranjak pergi namun tangannya di cekal Alvaro.

Karin mundur beberapa langkah saat Alvaro maju beberapa langkah.

Bruk.

Punggung Karin menempel sempurna di dinding belakang kelasnya.
Alvaro semakin maju kearah Karin.
Karin menunduk takut.

"Liat gue !"bentak Alvaro saat dirinya berada sangat dekat dengan Karin.

Karin mengangkat wajahnya."Mau kakak apasih ?!"

Alvaro menatap tajam mata Karin tepat seperti elang mendapatkan mangsanya."Gue paling gak suka seseorang nggak tunduk sama gue !?"

Karin menelan ludah. Baru kali dia melihat Alvaro begitu marah. Terlebih lagi marahnya Alvaro karena dirinya.

"Kakak nggak berhak buat nuntut seseorang buat tunduk sama kakak."ucap Karin sambil menatap hangat kedua mata Alvaro.

Alvaro mengunci Karin dengan kedua tangannya menempel di dinding tempat Karin bersandar.

"Kak, kakak harusnya bisa ngontrol emosi kakak. Ini hanya permasalahan kecil. Nggak perlu dibesar besarin."lanjut Karin.

Alvaro masih tetap menatap lekat kedua mata Karin.

"Lo sadar nggak sih, apa yang lo lakuin selama ini tuh nggak baik. Orang tua kakak nyekolahin kakak tinggi tinggi tuh biar kakak bisa sukses. Banggain mereka." lanjut Karin lagi.

Alvaro tetap menatap Karin, bukan tatapan tajam melainkan sendu.
Alvaro memalingkan wajahnya kemudian pergi meninggalkan Karin yang diam mematung.

"Asli parah Rin. Pas kak Varoo masuk, yang tadinya kelas berisik banget langsung diem. Liat wajahnya yang tiba tiba masuk kelas dengan tatapan tajam itu aneh banget." ucap Anya saat memasuki kelas setelah Alvaro keluar kelas.

Karin menghela nafas panjang."Gue nggak tau apa yang gue bilang sama kak Varoo tadi nyakitin dia apa nggak"

"Emang lo bilang apa ?"tanya Anya yang kembali duduk.

"Nggak."

"Ah lo mah gitu. Bikin gue penasaran aja"

---

Seminggu berlalu. Itu artinya hampir 2 minggu Karin bersekolah di SMA Pertiwi.

"Anya, kok kak Varoo nggak pernah nge chat gue lagi ya ? apa dia marah sama gue ?''tanya Karin.

"Lah. Bagus dong. Kan lo jadi bebas nggak disuruh ini itu sama dia lagi."

"Iya sih, cuman gue ngerasa aneh aja gitu."

"Aneh gimana ?"tanya Anya.

"Mungkin perasaan gue aja kali"ucap Karin.

Vote gez :*

Dear BADBOY' (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang