Waktu menunjukan pukul 06.28.
Tapi Karin sudah berada di sekolah dari 10 menit yang lalu."Kemaren lo kenapa ?"tanya Anya yang berada di ambang pintu kelas X IPA 1 -Ruang kelas Karin-
Tawa Karin meledak seketika, membuat Anya bergidik takut melihat situasi kelas yang begitu sepi. Hanya ada dirinya dan Karin dikelas saat itu.
Lagi lagi Karin tertawa menambah kecemasan sekaligus kepanikan Anya.
"Gue nggak kenapa napa kok. Cuman keluarga gue ada masalah kecil, makanya gue bad mood."jawab Karin kemudian menyimpan ponselnya yang sedari tadi ia gunakan.
"Serius kan lo ? lo nggak..." Anya sengaja menggantungkan kalimatnya."Nggak gila kan ?"lanjut Anya lagi.
"Kagak"jawab Karin lagi.
--&--
"Bukan urusan lo !"
"Mau lo gimana pun itu urusan gue !..."
"...Lo udah bukan anak kecil lagi !"Bugh.
Karin yang sedang berada di kursi taman belakang segera beranjak dari kursinya dan segera mencari asal suara itu.
"Kak Varoo, kak Anjas berhenti !"teriak Karin dengan nafas yang tersengal-sengal.
Sekejap perkelahian itu terhenti.
Alvaro yang sedang menduduki Anjas dan hendak melayangkan bogemnya itu terhenti dan beralih menatap Karin.
Begitu juga dengan Anjas yang telah babak belur.Melihat kondisi Anjas yang lumayan parah, Karin segera mendorong kasar tubuh Alvaro kemudian membantu Anjas berdiri.
"Lo udah keterlaluan Al !"ucap Karin sebelum meninggalkan Alvaro yang bersandar di tembok.
--&--
"Kakak nggak pa-pa ?"tanya Karin kepada Anjas yang sedang berbaring di atas ranjang UKS.
"Cuma lebam doang kok. Lagian udah biasa."jawab Anjas tenang dan santai.
Karin mendengus kesal kemudian mengambil mengambil kapas untuk membersihkan darah yang ada di ujung bibir Anjas.
"Lagian ada masalah apa sih ?"tanya Karin lagi.
"Biasalah, masalah cowok"
Mendengar penuturan Anjas Karin mengangguk walaupun tidak mengerti.
"
Ya udah kak, gue balik ke kelas dulu, bentar lagi masuk"pamit Karin sebelum keluar dari UKS.
Saat Karin sudah berada didepan UKS, Karin berpapasan dengan Alvaro yang memegang sudut bibirnya dan ditemani seorang gadis PMR. Alvaro menatap Karin begitu juga dengan Karin. Karin menatap Alvaro dengan tatapan kecewa.
"Gue nggak nyangka kalo lo kayak gini. Awalnya gue pikir kenakalan lo wajar, tapi sekarang lo udah keterlaluan kak" ucap Karin kemudian berlalu pergi.
Author balik nih ❤.
Vote!
Komen!MINAL AIDZIN WALFAIZIN
MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear BADBOY' (Selesai)
RomanceAlvaro Pratama Adinata dikenal dengan nama Alvaro . Siapa yang tidak mengenal dirinya di SMA Pertiwi. Sikapnya yang kasar dan dingin membuat dirinya disegani di SMA Pertiwi. Terlebih lagi Alvaro merupakan leader di geng motor'DESAGE'. Merokok, bolos...