👤19

76.2K 4.6K 26
                                    

"Ya gue gemes aja pengen nonjokin Alvaro. Lagian gue rasa di terlalu keterlaluan"tutur Karin dengan amarahnya yang meletup letup.

"Lo macam gak tau dia aja"tutur Anya sembari merapikan alat tulisnya yang ada diatas meja.

Karin mendengus sebal. "Ya gue rasa ini keterlaluan."

"Emang keterlaluan gimana ?"tanya Anya yang beralih menatap Karin dan menghentikan aktivitas nya sejenak.

Karin terdiam memikirkan pertanyaan Anya. Dirinya bahkan bingung mengapa dia begitu kesal kepada Alvaro.

"Gue juga gak tau"jawab Karin kemudian diakhiri dengan kekehan.

--&--

"Masalah apa lagi sampe lu berantem sama Anjas."tanya Alfin yang sedang duduk di kursi yang sudah disediakan di taman belakang sekolah.

"Biasa"jawab Alvaro singkat dan jelas.

"Apaan nih yang biasa ?"sahut Aldi sembari menyalakan rokoknya dengan korek.

"Gak usah dibahas" tutur Alvaro kemudian melenggang pergi.

Alvaro berjalan melewati koridor yang sudah sepi dikarenakan bel pulang sekolah telah berbunyi setengah jam yang lalu.

"Ya gue kesel pokoknya lah"tutur Karin entah sudah yang berapa kali membuat Anya bosan mendengarnya.

"Dari tadi gue nanya kesel di bagian mananya lu kagak jawab. Bosen gue dengernya" balas Anya dengan nada ketus.

Mereka sedang melewati koridor berdampingan menuju gerbang sekolah.

"Dia juga nggak minta maaf sama Anjas."lanjut Karin.

Anya tertawa hambar."Alvaro ? mana mau model model kayak dia mau minta maaf"

Seorang cowok berdehem keras membuat Karin dan Anya menoleh kebelakang dengan spontan.

"Eh, a-anu kak, gue p-pergi dulu. Bye Rin gue deluan"pamit Anya dan langsung berlari meninggalkan Karin yang sedang ditatap tajam Alvaro.

"Gue balik dulu"pamit Karin gugup disertai takut, panik, kesal bercampur.

Karin segera melangkah dengan tergesa-gesa namun Alvaro segera menarik pergelangan tangan Karin  membuat Karin tertarik dan menghantam dada bidang Alvaro.

Karin mengangkat wajahnya perlahan mendapati Alvaro yang tengah menatapnya.

"Gue per--"perkataan Karin terpotong akibat Alvaro menyetak punggung Karin hingga wajah Karin dan Alvaro makin dekat.

Nafas Karin memburu saat melihat mata indah milik Alvaro.

"Gue minta maaf"ucap Alvaro pelan namun masih bisa didengar Karin.

"Alvaro ? mana mau model model kayak dia mau minta maaf"

Pernyataan Anya terngiang di telinga Karin. Ini mimpi ?! BUKAN.

MOHON KASIH SAIA VOTE DAN KOMEN.
*Nggak tau kenapa saia suka balas komentar kalean.

Love. Atarika.

*Atarika nama samaran

Dear BADBOY' (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang