👤32

65K 3.5K 56
                                    

Jangan menunggu bila tak bisa tunggu, untuk dapat jawaban.
Karena hati ini, tak mudah dipaksa.
Cinta butuh waktu untuk bisa kita rasakan.


-Karin

(Cinta butuh waktu 🎵)

---------------------------------------------------------

"Denger-denger lo makin deket aja sama Karin"ucap Aldi sambil membuka bungkusan rokoknya yang baru saja dibelinya di warung depan sekolah.

Mereka sedang berada di rooftop, meskipun jam pelajaran sedang berlangsung. Lebih tepatnya, mereka sedang bolos

"Iya Roo, lo udah jadian sama Karin ?"tanya Alfin sambil menatap Alvaro yang sedang memainkan ponselnya.

"Belum"jawabnya singkat.

"Lo nggak kepikiran gitu buat nembak Karin ?"

Alvaro terdiam. Dia sangat tidak pandai dalam urusan seperti ini.

"Di tanya malah diam. Kepikiran gak ?"ulang Aldi.

"Belum."

"Lah kenapa ?"

"Belum mau aja"

Alvaro mengambil ponselnya yang bergetar yang ada di dalam sakunya.

Alexxx : Dimas ngajkin lu blpan. Mw nggak ?

"Dimas ngajakin balapan nih"sahut Alvaro sambil menoleh kepada kedua sahabatnya bergantian.

"Nggak kapok-kapok tuh anak. Pastilah lo yang menang."balas Alfin.

"Terima aja"ucap Aldi juga.

"Tunggu dulu. Ada taruhannya nggak ?"tanya Alfin.

Dengan segera Alvaro mengetik sesuatu diatas layar ponselnya.

Alvaro : ad truhinya ?
Alvaro : *Taruhannya.
Alexxx : Ntar gue tanyain.

--&--


"Gue pesenin dulu yah"ucap Anya lalu meninggalkan Karin yang duduk sendirian di kursi kantin yang ada di sudut kanan kantin.

Karin duduk tenang sambil melihat sekelilingnya. Matanya menangkap sesosok cowok bertubuh jakung berjalan memasuki kantin ditemani beberapa temannya. Cowok itu tak lain adalah Alvaro.

Karin terus-menerus menatap Alvaro dari kejauhan. Hingga sepasang mata itu bertemu, Karin segera membuang arah pandangnya.

Alvaro tersenyum kecil melihat sikap Karin tadi.

"Bu Ima aneh."ucap Anya dan langsung duduk di kursi yang g berhadapan dengan Karin.

"Aneh ? maksud lo ?"

Karin dan Anya mengambil bakso yang baru saja diberikan oleh mba Iin -penjual bakso- kemudian melanjutkan perkataannya.

"Setiap masuk kelas marah-marah terus"

Karin tertawa kecil. Memang benar apa yang dikatakan Anya tadi. Ima selaku guru IPA, setiap masuk ke kelas X IPA 1, lebih jelasnya kelas Karin, pasti selalu marah. Entah karena koridor depan kelas kotor, melihat beberapa murid duduk di atas meja, dan sebagainya.

Mata Karin menangkap sepasang mata yang terus-menerus menatapnya dari tadi.

Alvaro ngapain ngeliatin gue kayak gitu sih ?.

Karin memalingkan wajahnya seolah tidak tau apa yang sedang Alvaro lakukan.

"CIE YANG NYURI-NYURI PANDANG SAMA DO'I" Alfin berteriak hingga semua murid yang ada dikantin menoleh ke asal suara.

"Anjing lu !"balas Alvaro sambil melirik tajam Alfin.

"Ganteng gini masa dibilang anjing ?"

"Bacot lo !"umpat Alvaro dengan tetap melirik Alfin.

"Lanjutin aja ngeliatin nya Roo"sahut Aldi kemudian menyeruput es teh yang dibelinya tadi.

Alvaro mendengus sebal menatap kedua sahabatnya itu.

"Jangan ngeliatin aku kayak gitu ah. Kan aku jadi malu"ucap Alfin sambil menutup mulutnya.

Alvaro memalingkan wajahnya beralih menatap Karin dari kejauhan.
Karin tersedak ketika melihat Alvaro yang entah sejak kapan menatapnya.

"Kenapa bisa kesedak gitu sih ?"tanya Anya sambil menyodorkan minum Karin.

Alvaro tertawa kecil melihat tingkah laku Karin tadi. Alvaro meraih ponselnya yang berada di atas meja kemudian mengetikkan sesuatu disana.

Alvaro : Cih. Cmn diliatin kek gtu udh kesedak.

Pipi Karin bersemu merah membaca pesan dari Alvaro.

Karin : Ihh. Bkn gara² itu kok 😳
Alvaro : Ngaku !
Karin : Nggak !
Alvaro : Klo bkn gara² itu, trs knp bisa kesedak kyk gitu ?
Karin : Tau ah. Gw mw mkn. Jgn ggu !

"Lo kalo maen hp mulu, kapan selese makannya ? gue udah selese nih"kata Anya sambil menatap Karin.

"Hehe. Maaf"


.
.
.
.
.
.
.

Assalamualaikum para readers ♥ maupun Sider 😳.

Vote dan komen kalian ditunggu
♥😍.

Ingetin : Yang komen jangan lupa Vote juga.

Love you all ♥.

Dear BADBOY' (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang