👤12

87.4K 4.4K 52
                                    

"Rin.."panggil Anya dengan suara yang kecil.

"Rin..."

Karin menoleh. "Apaan sih Anya ? lo jangan ribut napa ? noh didepan yang ngajar guru killer"

"Galau gue Rin..galau"

"Lah hubungannya sama gue apa ?"

"Ya lo kan sahabat gue, hibur gue kek, tanya tanyain kek---"

"Karin octaviani Zahra, Stahira Anya, siapa yang suruh kalian ngobrol ? keluar kelas sekarang dan lari keliling lapangan 2 putaran sekarang !"perintah Bu Ima --Guru IPA --

Mau tidak mau, Karin dan Anya harus berdiri. Mereka lebih memilih untuk menjalankan hukuman dari Bu Ima daripada harus adu cekcok dengan gurunya itu.

---

"Lo sih ! kan jadi dihukum !"oceh Karin dengan kesal.

"Gak pa-pa kale. Abis di kelas pengap banget. Kayak ati aku"balas Anya dengan dramatis.

"Lagian galau kenapa sih ?"tanya Karin sambil mengitari lapangan.

"Pacar gue nggak ada kabar. Udah 2 hari"

"Ck, kok gue dibawa bawa sih ?"

"Lo itu sahabat gue, peka kek !"gerutu Anya.

---

Bukan Alvaro namanya jika jam seperti ini masih berada dikelas.
Ya, Alvaro, Aldi ,dan Alfin tengah berada dikantin, duduk diatas meja sambil merokok.
Entah setan apa yang merasuki ketiga cowok itu.

"Devandra ngajakin balap lagi nih bro"ucap Alfin setelah menghembuskan asap rokok.

"Terima aja bro"lanjut Aldi kemudian mengguncang bahu Alvaro yang tengah memainkan ponselnya.

"Taruhannya apa ?"tanya Alvaro yang mulai bergabung dalam obrolan itu.

"Cewek bro"

"Cewek ? buat apa coba ?"oceh Alvaro.

"Yaelah, lumayanlah"

"Gimana ? mau nggak ?"

"Ya kali gue nolak. Jabanin aja"jawab Alvaro kemudian membuang puntung rokok itu kesegala arah.

"Tapi, lo harus nyari cewek taruhan juga kan ?"

Jlleb.

"Gue tau siapa cewek yang bakal gue jadiin taruhan"kata Alvaro mantap.

"Siapa ?!!"

---

"Anjer, remuk tulang kering gue"oceh Anya sambil memegang kakinya yang pegal pegal akibat berlari memutari lapangan.

"Gue juga bego. Gara gara elo sih"

"Ya elah, dari tadi gue mulu disalahin."

"EH LO SINI !!"panggil Alvaro yang berada di tiang upacara.

"Rin, kak Varoo manggil lu tuh"

"Budu amat, pura pura nggak denger aja dah"

"Nih, anak minta gue bacot deh"gumam Alvaro dengan geram.

Alvaro mulai berjalan menuju Karin yang sedang mengibaskan telapak tangannya didepan wajahnya.

"Gue ada perlu sama lo !"ucap Alvaro dengan kesal.

"Anya, kak Varoo mau bicara sama lo tuh"kata Karin sambil menatap Alvaro kemudian Anya bergantian.

Anya menyikut lengan Karin dengan sengaja kemudian berbisik."Lo jangan nyari masalah bego !"

"Kak, Karin, gue kekantin dulu,byeee"pamit Anya dan segera meninggalkan Karin dan Alvaro.

Bagian prolog author ubah dikit Yee.


Dear BADBOY' (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang