Karin berjalan memasuki ruang kelasnya dengan hati yang berkecamuk. Sudah jelas Alvaro sengaja menghindar dari Karin.
Dan hal tersebut membuat perempuan itu menekuk wajahnya, berpikir apa yang terjadi pada Alvaro.Anya yang sadar dengan raut wajah Karin heran dan mencoba memastikan keadaan sahabatnya itu.
"Lo gak dilabrak lagi kan?" Tanya Anya mengangkat kedua alisnya bersamaan.
Karin menggeleng cepat, kemudian menduduki kursi yang ada di sebelah Anya."Alvaro" Ujar Karin dengan nada yang membingungkan.
"Alvaro kenapa?"
"Emang gue ada salah sama dia?" Tanyanya pada dirinya sendiri.
"Ah, lo makin gak jelas deh"
Gadis itu merasakan ada sesuatu yang bergetar di sakunya, Karin kemudian mengambil benda pipih itu kemudian melihat notifikasi WA.
Alfin yang mengiriminya pesan, sontak Karin merasa terkejut mendapati nama Alfin yang ada di layar hpnya sekarang.
Dengan ragu Karin mulai mengangkat panggilan tersebut. Gadis itu terus diam menunggu ucapan yang akan cowok itu katakan padanya.
"Nanti pulang bareng gue ya?"
Ah, Karin sudah bosan dengan situasi seperti ini. Situasi dimana Alfin yang tiba-tiba perhatian padanya.
"Eum, gue pulang sendiri aja kak"
"Gak ada penolakan! Bye!"
Huft. Gadis itu menatap riwayat panggilannya yang muncul di layar ponselnya, cowok itu memutuskan panggilan sepihak. Dan itu tentu membuat Karin jengkel tak karuan.
"Ah males banget gue!" Jeritnya tertahan sambil menghentak-hentakkan kakinya di lantai.
"Tau gini gak bakal gue kasih nomer WA gue!" Lanjutnya seperti orang setengah kesurupan.
--&--
Dengan malas, Karin melangkahkan kakinya menuju parkiran yang tidak begitu jauh dari tempatnya berdiri sekarang.
Dilihatnya Alfin yang entah sudah berapa lama menunggunya. "Sori, gue gak mau pulang sama lo" ucap Karin dengan malas.
Alfin menatap gusar gadis yang berada di hadapannya sekarang yang sedang menunduk.
"Kalo seandainya bukan paksaan, gue mau ngelakuin ini juga kali!" Batin Alfin yang membuang wajahnya dari Karin.
"Oke" Karin mengadahkan kepalanya ke atas mendengarkan jawaban Alfin barusan yang diiringin dengan senyuman." Tapi gue ngikutin lo dari belakang"
Melihat lipatan kecil yang ada di dahi Karin membuat Alfin segera bersuara. "Biar lo aman!"
Senyum yang sedari tadi ada di wajah gadis itu berangsur-angsur memudar mendengar ucapan Alfin. "Mau lo apaan sih?"
Tidak ingin mendapatkan masalah, Alfin segera memakai helm fullface miliknya, lalu menaiki motor sport yang hampir sama dengan milik Alvaro.
"Eh, jawab dulu pertanyaan gue!" Teriaknya pada cowok yang hanya tinggal kelihatan punggungnya itu.
"GUE TUNGGU LO DI HALTE!" Teriak Alfin dengan sekeras tanpa menengok Karin yang sudah jauh di belakangnya.
--&--
"Emang dia pikir gue anak kecil apa" Gerutu Karin sambil menatap jengkel Alfin yang ada di seberang sana. "Gue pikir omongannya tadi cuman main-main" Lanjutnya.
--------------
Ah segini dulu aja yah 🤗
Author masih kurang sehat😅IG : @puspitaxsari
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear BADBOY' (Selesai)
RomanceAlvaro Pratama Adinata dikenal dengan nama Alvaro . Siapa yang tidak mengenal dirinya di SMA Pertiwi. Sikapnya yang kasar dan dingin membuat dirinya disegani di SMA Pertiwi. Terlebih lagi Alvaro merupakan leader di geng motor'DESAGE'. Merokok, bolos...