👤23

74.6K 4.1K 48
                                    

Karin terbangun kemudian melihat jam berada di atas nakasnya.
Pukul 05.02.

Karin berjalan menuju sofa untuk membangunkan Alvaro agar mengantarkan dirinya pulang.

Alvaro masih tertidur diatas sofa.
Karin berjalan mendekati Alvaro.
Ditatapnya wajah Alvaro yang sedang tertidur.
Wajahnya begitu polos saat tertidur.

Dengan perasaan tidak enak Karin mengguncang lengan Alvaro yang sedang tertidur pulas.

"Kak Roo bangun. Anterin gue pulang. Gue mau ganti baju"

"Bentar lagi"sela Alvaro kemudian membalikkan tubuhnya.

"Kak Roo bangun !"teriak Karin dengan gemas.

Alvaro duduk mengumpulkan kesadarannya kemudian beralih menatap karin.

"Kenapa ?"

"Gue mau pulang terus mandi ganti baju ke sekolah"jawab Karin dengan membalas tatapan Alvaro.

"Ya udah, gue mandi dulu"balas Alvaro kemudian berjalan mungkin menuju kamar mandi.

--&--

Semua mata tertuju pada Alvaro dan Karin yang berada di parkiran.

"Tuh anak tumben dateng pagi"

"Kesambet paan tuh"

Dan masih banyak lagi ungkapan ungkapan aneh yang terdengar ditelinga Karin.

"Lo berangkat bareng Alvaro ?"tanya Anya menyelidik.

Karin mengangguk."Emang kenapa ?"

"Ya tumben aja gitu Alvaro datang pagi. Biasa juga setengah delapan baru dateng"

Karin menyalakan ponselnya kemudian membuka sosmed nya.

"Kenapa bisa bareng ?"tanya Anya lagi.

"Kemaren gue tidur di apartemennya"jawab Karin jujur dan tanpa memalingkan wajahnya dari layar ponselnya.

"Hah ?! kok bisa ? kalian ngapain ?!"tanya Anya dengan suaranya yang keras bak toa.

"Ish. Gue nggak ngapa ngapain. Serius. Cuman--" Karin memotong ucapannya karena bingung mau meneruskan dengan kalimat apa.

"Cuman apa ?"tanya Anya lagi.

Karin terdiam memikirkan untuk menjawab apa. Tidak mungkin Karin harus memberi tahu permasalahan Alvaro kepada Anya. Walaupun Anya adalah sahabatnya dan sudah pasti tidak akan membocorkan permasalahan Alvaro.

"Tadi malam gue kesasar. Kan lo tau sendiri gue orang baru disini. Terus gue jalan aja, eh liat Alvaro lagi beli rokok dikios, terus gue minta tolong anterin, dia bilang motornya lagi di bengkel. Dia nawarin tidur di apartemennya. terus gue tidur di kamar Alvaro, dan Alvaro tidur di sofa" jawab Karin sedikit gugup karena takut ketahuan. Percayalah, Karin sangat tidak mahir dalam urusan berbohong.

"Oh, ya udah. Padahal kemaren bisa nelpon gue"balas Anya.

"Handphone gue ketinggalan"

"Emang kemaren lo mau kemana sampe kesasar ?"

"Nyari angin"

Dear BADBOY' (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang