👤27

67.3K 3.9K 144
                                    

Alvaro : Karin lo knp ?

Entah sudah yang ke berapa kalinya Alvaro menanyakan pertanyaan yang sama kepada Karin.
Karin sama sekali tidak berniat untuk membalas chat Alvaro, Karin lebih memilih untuk membacanya saja.

Alvaro : Gue pnya slh sama lo ?
Alvaro : Knp cmn di read doang ?

Alvaro menatap layar ponselnya berharap Karin membalas chat darinya.
Namun, sampai detik ini sama sekali tak ada balasan.

"Gue gak tau apa yang gue rasain sekarang. Yang gue tau, kalo gue jauh dari lo, bawaannya pengen ketemu, dan saat lo jauhin gue kayak gini, gue ngerasa ada perasaan yang sulit untuk gue jelasin. Setiap kali ketemu sama lo, gue bingung, gue pengen  natap lo terus menerus. Dan mungkin ini terkesan egois, gue pengen lo jadi milik gue. Apa mungkin gue jatuh cinta sama lo ?"gumam Alvaro sebelum memejamkan matanya.

--&--

Karin kepagian. Karin melangkahkan kakinya di koridor yang begitu sepi. Ini masih terlalu pagi, sekolah masih sepi.

Langkah Karin terhenti diujung koridor kelasnya. Beberapa kali dirinya mengerjapkan kedua matanya.

"Itu kak Varoo ?"gumam Karin kemudian melangkah kecil menuju kelasnya.

"Mana mungkin kak Varoo datang sepagi ini"lanjutnya.
Diujung sana, ada seorang cowok yang duduk di bangku depan kelas Karin.

"Karin gue mau ngomong sama lo" Alvaro menyergah Karin yang memasuki kelas.

"Maaf gak bisa. Gue belum ngerjain PR"

Tentu saja bohong.

"Lo ngerjain PR,  gue ngomong sama lo"

"Nanti gue gak bisa fokus ngerjain PR"

"Karin tunggu dulu" Alvaro mencekal tangan Karin yang hendak memasuki kelas.

"Apa lagi ?"

"Ini serius. Lo kenapa ?"

Karin tak menjawab pertanyaan Alvaro dan langsung memasuki kelas diikuti Alvaro dibelakangnya.

"Sekarang gue tanya sama kakak, peduli apa kalo gue nggak negur sapa sama kakak ? nggak ngaruh bukan ?"

"Itu karena gue sayang sama lo" sayangnya kalimat itu hanya mampu dilontarkan Alvaro dalam batinnya.

"Ok, mulai sekarang gue nggak bakal ganggu hidup lo lagi." ucap Alvaro diakhiri dengan senyuman kemudian melenggang pergi meninggalkan Karin yang duduk.

Karin menatap punggung Alvaro yang perlahan hilang dari penglihatannya."Apa gue salah mutusin hubungan pertemanan sama Alvaro ?"

--&--

Alvaro mengedarkan pandangannya mencari seseorang yang ingin dilihatnya saat ini.

"Kenapa Karin nggak ke kantin ?"

Entahlah apa yang terjadi kepada Alvaro saat ini.
Biasanya Karin tidak ke kantin tak akan membuatnya cemas. Tapi kali ini, kenapa dirinya begitu cemas ?

"Lo nyari Karin ?"tanya Alfin dan sukses membuyarkan Alvaro.

"Iya" sedetik kemudian Alvaro merutuki dirinya yang menjawab pertanyaan Alfin dengan sangat jujur.

Tawa Aldi dan Alfin pecah seketika. "Ngaku lo, pasti Lo suka kan sama Karin ?"

Alvaro menghela nafas."Kayaknya sih"

Dear BADBOY' (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang