👤17

78.4K 4.2K 23
                                    

"Rin lo kenapa sih ?"tanya Anya dengan sangat penasaran melihat sahabatnya itu seperti tidak mempunyai tujuan hidup.

"Nggak pa-pa. Cuman capek aja"jawab Karin kemudian menenggelamkan wajahnya di atas meja.

Drrtt.

From : Alvaro.

Bentar pulang bareng gue!!

Huft. Karin begitu malas pulang bersama Alvaro. Jangankan pulang bersama Alvaro, membalas pesan dari Alvaro saja begitu malas untuk menjawabnya.

"Rin temenin gue dong" Karin kini sibuk merapikan peralatan tulisnya yang berada di atas mejanya.

"Nggak ah. Gue lagi mager plus badmood nih"

---

Ada yang berbeda dari Karin hari ini.
Entah kemana Karin yang selalu bawel, cerewet, dan ceria itu.
Hari ini Karin begitu murung.

Dengan langkah gontai Karin menuju gerbang dan duduk halte.

"Udah satu jam gue nunggu lo diparkiran tenyata cuman disini. Kok gak bales pesan gue sih ?!" Alvaro menuruni motornya kemudian melemparkan tatapan mautnya kepada Karin.

"Lagian kenapa mau pulang sama gue ?  kan gak suruh lo nungguin gue ?" Karin balas bertanya. Entahlah mood Karin benar benar hancur hari ini.

Alvaro terdiam sejenak memikirkan perkataan Karin. "Karena gue udah disini. Lo harus pulang bareng gue"

Tak mau memperpanjang masalah, Karin segera berjalan menuju motor Alvaro dan segera menaikinya.

---

Seperti biasa, Alvaro malah mengerjai Karin dengan kecepatan tinggi.
Anehnya tidak ada teriakan kekesalan Karin. Hal itu membuat Alvaro melirik Karin melalui spion kanannya.
Terlihat jelas pundak Karin naik turun beriringan.

Alvaro memberhentikan motornya dipinggir jalan yang lumayan sepi.

"Lo kenapa sih ?"tanya Alvaro yang melihat perubahan Karin hari ini.

Karin menggeleng cepat dan segera menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

Dengan kesal Alvaro menarik kedua tangan Karin hingga posisi mereka begitu dekat.

Karin mengangkat wajah dan langsung menatap wajah Alvaro yang begitu dekat dengannya.

"Cengeng!"ejek Alvaro membuyarkan tatapan Karin.

Dengan malu Karin membuang wajahnya kemudian menepis pelan kedua tangan Alvaro yang memegang kedua lengannya.

"Tau ah!"

"Lo kenapa sih ?"

"Nggak kenapa napa"

"Kenapa ?!" Alvaro meninggikan suaranya membuat Karin tersentak kaget.

"Bukan urusan lo"jawab Karin sambil menundukkan kepalanya untuk menghindar dari tatapan intimidasi Alvaro.

Vote!! Komen!!
🔥🔥🔥

Dear BADBOY' (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang