"KARIN!"
Gadis itu sedang mengemasi alat tulisannya yang lumayan berserakan di atas meja. Tangannya memasukan beberapa lembar buku ke dalam tasnya.
"KARIN!" Teriak Rani kembali yang berada di ambang pintu sambil menatap galak Karin.
Karin yang baru sadar dirinya dipanggil teman sekelasnya itu segera menoleh dan bergidik ngeri melihat tatapan teman sekelasnya itu.
"Sorry, gue gak denger" Katanya sambil mendekati Rani dengan memegang beberapa buku bercetak tebal ditangannya. Itu karena buku tersebut tidak muat di tasnya.
"Ada apa?" Tanyanya lagi.
"Alvaro nyariin lo" Jawab Rani kemudian mengatur napas. "Gue tadi baru aja sampe di gerbang, padahal tinggal nungguin jemputan gue, lah dia nyuruh gue buat manggilin lu, gak tau apa capek naek turun tangga"
Karin tertawa kecil mendengar penuturan tersebut. "Terus kenapa mau?"
"Yaelah, bisa abis gue kalo gak diturutin. Tadi aja matanya ampir copot ngeliat gue geleng kepala buat nolak"
"Yaudah, gue duluan" Lanjut Rani kemudian meninggalkan Karin yang perlahan melangkahkan kakinya.
Terbesit tanda tanya dipikiran gadis itu. Setaunya, hari ini Alvaro tidak masuk sekolah, lalu untuk apa dia datang?
Apalagi sampai mencari dirinya.Seulas senyum kembali terpancar ketika melihat Alvaro yang berada di depan gerbang. Karin mempercepat langkah kakinya. Penasaran apa yang dilakukan Alvaro sekarang.
"Kenapa kak?"
Alvaro tersenyum ketika melihat seseorang yang sudah ditunggunya sedari tadi ada di hadapannya.
"Nggak, cuman mau jemput aja" jawabnya kemudian mengambil helm fullface nya yang bertengger di atas motornya.
Karin menyelipkan beberapa helai rambutnya ke belakang telinganya lalu menatap Alvaro. "Jemput siapa?"
"Ya elo lah" Jawabnya disertai tawaan kecil.
Alvaro sudah berada di atas motornya, menunggu Karin yang tak kunjung menaiki motornya.
"Kenapa?" Tanya Karin yang masih tidak mengerti kenapa Alvaro ingin menjemputnya.
Lagi-lagi Alvaro dibuat tertawa kecil, tangannya terangkat memegang puncak kepala Karin lalu mengacaknya. Karin yang mendapat perlakuan itu secara tiba-tiba langsung menundukkan kepalanya. Menyembunyikan kedua pipinya yang merona merah.
"Gak usah pake nanya, naik aja. Gue lagi males mikir"
~~&~~
Alvaro memberhentikan motornya tepat di depan pagar rumah Karin, diikuti dengan Karin yang perlahan menuruni motor Alvaro.
Gadis itu berdiri menghadap Alvaro sambil merapikan roknya. "Mau mampir dulu?"
"Eh udah pulang rupanya"
Baik Alvaro maupun Karin segera menoleh keasal suara. Alvaro sedikit terkejut melihat adanya seorang wanita yang berdiri memperhatikan mereka entah sejak kapan.
"Mampir dulu" lanjutnya.
Alvaro segera menatap Karin meminta penjelasan.
"Mama gue" katanya lalu berjalan ke arah mamanya.
Seketika Alvaro dibuat canggung. Dia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, lalu menuruni motor.
"Nggak usah tante"
Rina —mama Karin— segera memegang lembut bahu Alvaro. "Ah nggak usah canggung. Ayo masuk"
"Duduk" Kata Rina mempersilahkan diikuti anggukan dari Alvaro.
"Karin, buatin minum" lanjut Rina kepada Karin yang langsung menuju dapur. "Kamu siapanya Karin?"
Alvaro tertawa kecil. "Temennya tante"
"Nggak ada yang jahatin Karin kan di sekolah?"
Alvaro terdiam mengingat Dimas dan juga beberapa perempuan yang pernah mengganggu Karin.
"Gak ada kok" Jawab Karin yang baru saja datang dengan 2 gelas sirup di atas nampan.
Rina kembali mengangguk. Ponsel yang ada di genggaman Rina berdering. "Yaudah, tante ke belakang dulu"
Rina melenggang pergi meninggalkan kesunyian yang ada di ruang tamu itu.
Karin sedikit berdehem. "Kenapa lo nggak ke sekolah?"
"Males"
"Lo bisa ceritain kok masalah lo ke gue." Karin menghela nafas. "Itupun kalo lo mau sih, gue siap dengerin lo kapan aja lo mau."
Alvaro tersenyum mendengar ucapan Karin. "Makasih" Alvaro tetap menatap lekat Karin. "Padahal gue pernah jahat sama lo"
Karin tertawa kecil, dibuat bingung mau menjawab apa.
"Gue balik dulu, salam sama nyokap lo" ucapnya sambil berdiri.
Karin mengangguk lalu mengikuti Alvaro berjalan keluar rumah.
"Hati-hati" Ucap Karin kepada Alvaro yang baru saja menaiki motornya.
————————————————————————
Assalamualaikum ❤️
Minal aidzin walfaidzin, mohon maaf lahir dan batin 🙏🏻❤️Ehehe:V maapin author telat up 😕
Yah biasalah, cari referensi 🥰🥳Spam komen hayyuk ❤️❤️❤️
Ber semangad akuthu 😂😂🥳
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear BADBOY' (Selesai)
RomanceAlvaro Pratama Adinata dikenal dengan nama Alvaro . Siapa yang tidak mengenal dirinya di SMA Pertiwi. Sikapnya yang kasar dan dingin membuat dirinya disegani di SMA Pertiwi. Terlebih lagi Alvaro merupakan leader di geng motor'DESAGE'. Merokok, bolos...