👤39

57.7K 2.8K 53
                                    

"Jangan lupa jam 7"ucap Alvaro ketika melihat Karin dan Anya yang baru saja keluar dari kelas.

"Emang mau ngapain ?"

"Jam 7 gue jemput." sarkas Alvaro kemudian beranjak dari bangku yang tersedia di depan kelas Anya. "Inget, Jangan sampe lupa"ulangnya kemudian pergi.

"Emang dia mau ngapain ?"tanya Anya.

"Nggak tau. Ngomong gak jelas"

"Jangan-jangan dia mau nembak elo"

"Haha, gak mungkin"

"Mungkin dong, buktinya dari tadi ngotot mulu suruh lo dateng"

Karin membisu mendengar ucapan Anya. Apa benar yang dikatakan Anya ? Jika itu memang benar, ada keraguan di hati Karin untuk datang.

"Tapi gue gak mau" kata Karin dengan wajah sedikit bingung.

"Gak mau apa ?"

"Kalo Alvaro beneran nembak gue gimana dong ? Gue jawab apa ?"

Anya menepuk jidat nya pelan. "Haduh Karin, mending lo diskusi sama hati lo, sayang loh, cowok sekeren Alvaro ditolak"

"Tapi gue takut"

"Gak mungkin dia perjuangin lu sampe detik ini kalo dia gak sayang sama lo"

"Kalo dia cuma main-main, ato dia cuman balas dendam aja gimana ?"

"Lagian lo kenapa ngedukung banget sih ?"lanjut Karin.

Anya tertawa kecil."Gue juga bingung,  tapi, menurut gue kalian cocok.

"Cocok gimana ?",

"Ya gitu" kata Anya sambil berjalan mendahului Karin.

--&--

Karin : Hmm. Sorry, mending lo gk ush jmpt gw, soalnya gw ada ursan, agk lama sih, tpi ntr gw dtg. (17.46)

Karin menghela nafas, dia sangat bersyukur, karena harus menjenguk ponakan nya yang sakit jam setengah 7 nanti. Setidaknya, dirinya bisa mengundur waktu pertemuan mereka.

Karin segera mengambil ponselnya yang bergetar.

Alvaro : Bohong bgt sih.
Karin : Y udh klo gk percaya, jgn salahin gw kalo bentar gw gk dtg.
Alvaro : Yaelah ngambek.
Karin : Bye. Gw mw siap².
Alvaro : Tpi lo beneran dtg kan. Awas aja lo bhng.
Karin : Iyiy.

--&--

Alvaro sedari tadi gelisah menunggu kedatangan Karin, jam sudah menunjukkan pukul 20.24.

Entah sudah berapa kali Alvaro menelpon Karin, tetapi tak ada jawaban.

Alvaro merogoh kunci motornya, kemudian berjalan menuju tempat dimana motornya terparkir.

Sekali lagi Alvaro menarik napas panjang, kemudian melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, mungkin itu bisa membayar rasa kecewa yang dialaminya sekarang.

"Kalo emang Karin masih ada urusan, seharusnya dia nelpon atau angkat telpon gue."tuturnya

Alvaro menarik napas panjang.
Mungkinkah Karin berbohong ? tanyanya.

--&--

Entah sudah berapa kali Alvaro mengecek ponselnya.
Alvaro memejamkan mata, sudah sangat larut malam, tetapi dirinya sama sekali belum merasa kantuk.

Alvaro membaca nama kontak yang sedang menelpon nya, dengan kesal Alvaro menolak panggilan tersebut.
Dan mengabaikan panggilan telepon berikutnya.

"Gue egois"tuturnya kemudian menelpon balik orang yang menelpon nya tadi.

"Kenapa ?"tanya nya singkat.

"Ha-

"Mending lu tidur, Lo pasti capek karena urusan lo yang tadi kan ?"

"Gue nelpon lo berkali-kali, tapi lo nggak angkat, padahal hp lo aktif kan ?"

"Tolongin gue Roo"

"Maksud lo apaan ? Lo kenapa ?"tanya Alvaro dengan suara yang terdengar begitu panik.


"Tolongin gue, gue nggak tau gue ada di mana sekarang. Yang gue tau, Dimas yang bawa gue ke sini"

"Lo tungguin gue!"

Dengan cepat, Alvaro mengambil jaket Boomber dan kunci motor yang ada di atas kursi nya.

--&--

"Dimana lo sekap Karin ?!"Teriak Alvaro dengan wajah yang memerah menahan amarah.

"Urusan lo apaan hah ?!"

Alvaro menggertakan giginya.
"Gue tanya dimana Karin ?!"

--&--

PS : Hehe, maafin aku 😬 udh lama banget gk lanjutin nih cerita.
Soalnya, ak udh kls 9, jadi harus ikut dan lain-lain.
Maaf udh bikin kalian kecewa 😊, ak pasti lanjut kok.

Cmn permasalahan nya, ak udh lama banget gk buka wattpad. Jadi ak udh agk lupa dgn jalan ceritanya, hwhw 😬.

Btw Tq 0,6 K folls nya

L

uv u all ♥














Dear BADBOY' (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang