Karin telah siap dengan balutan kaos dilengkapi cardigan juga jeans yang dikenakannya. Entahlah, Alvaro tiba-tiba mengiriminya pesan, akan segera menjemputnya. Padahal tidak ada janjian sebelumnya.
"Karin, itu Alvaro udah dateng"
Gadis itu segera mengambil tas selempangnya yang berada atas kasur, kemudian melangkah keluar menemui Alvaro yang berada di ruang tamu.
"Mah, Karin pergi dulu" Pamit Karin pada pada mamanya.
"Jangan pulang malem"
Alvaro mengangguk. "Sebelum maghrib udah pulang kok tante"
—&—
"Lo kenapa tiba-tiba ngajakin gue pergi?" Tanya Karin sambil memasang helm dikepalanya.
"Suntuk gue di kostan"
Karin mengangguk kemudian menaiki motor Alvaro.
"Kita mau kemana?"
"Bagusnya kemana?"
"Hmm, ke taman aja, udah lama gue gak ke sana" Kata Karin. Dirinya memang sengaja memilih tempat itu, ada banyak hal yang ingin dipertanyakannya pada Alvaro.
Alvaro mengecek ponselnya pada saku celana yang digunakannya."Ponsel gue ketinggalan, kita ambil dulu yah"
"Oke"
—&—
"Lo mau beli es krim?" Tanyanya pada Karin yang duduk di salah satu kursi taman.
Karin mengangguk."Tunggu di sini, gue beliin" Gadis itu terus menatap punggung Alvaro yang kian menghilang, karena ramainya taman pada saat itu."Gue suka sama Alvaro." Karin menghela napas kemudian tersenyum."Gue gak bisa bohongin perasaan gue."
"Lama?"
Gadis itu menggeleng lalu mengambil es krim yang diulurkan oleh Alvaro.
"Masih betah tinggal sendirian di kost?" Tanya Karin memancing percakapan tentang hal itu.
"Kenapa emang?"
"Sorry, gue terlalu ikut campur masalah lo sama keluarga lo."
Alvaro mengangguk."Gue udah ceritain juga masalah keluarga gue ama lo"
"Ada baiknya lo baikan deh sama bokap lo. Bokap lo juga sayang sama lo kok."
Alvaro menghela napas. Ingin marah namun diam.
"Sebenci gimanapun lo sama bokap lo, pasti ada setitik rasa peduli dan sayang. Walaupun cuman setitik, setidaknya rasa itu masih ada kan? Harusnya lo bisa lawan ego lo sendiri Kak, pasti ada alasan kenapa bokap lo banding-bandingin lo. Dia mau lo seperti kak Anjas."
"Gue gak suka dibanding-bandingin Rin."
"Harusnya lo termotivasi dong ?" Dahi Alvaro terlihat mulai mengkerut mendengar ucapan Karin barusan. "Harusnya lo bisa berubah lebih baik lagi."
Karin menghela napas, mencoba untuk tidak merutuki orang yang ada di sebelahnya saat ini. Mendengar jawaban Alvaro malah membuatnya jengkel setengah mati.
"Ayolah Ro, lawan ego lo. Ubah sifat-sifat buruk lo."
"Sampe kapan lo musuhin bokap lo sendiri." Lanjut Karin dengan nada sinis.
Karin mengadahkan kepalanya melihat langit yang begitu cerah. Kemudian menatap Alvaro lamat.
"Gue gak yakin lo bisa hidup sendirian di kostan."
"Kalo gitu, lo nikah ama gue aja, biar ada yang nemenin gue." Tangan Karin mulai bergerak memukul lengan Avaro yang asal bicara.
"Apasi lo, gajelas banget."
"Tapi gue serius Roo, mending lo balik tinggal di rumah lo aja. Kan kasian, kalo lo sakit gimana?"
Alvaro tertawa kecil lalu menyenderkan punggungnya di sandaran kursi. "Beruntung banget sih gue ketemu cewek kayak lo. Udah cantik, perhatian, bai—"
"Emang! Gak usah disebutin lagi, gue dah tau kok."
Karin memalingkan wajahnya, menghindari tatapan Alvaro yang menurutnya mengintimidasi, sekaligus tidak ingin Alvaro mengetahui pipinya yang sudah berwarna merah muda.
Alvaro menutup kedua matanya, membiarkan angin menyapu wajahnya, Karin memperhatikan wajah Alvaro.
Ternyata emang bener dia ganteng, guenya aja yang gak sadar. Udah putih, mancung, siapa sih cewek yang gak mau ketarik.
Karin menyenderkan punggungnya, kemudian mengadahkan kepalanya ke atas, melihat langit yang begitu cerah, dihiasi beberapa burung yang berterbangan.
"Pulang yuk." Kata Alvaro yang baru saja beranjak dari kursinya.
Gadis itu menoleh ke arah Alvaro yang masih berdiri di tempatnya. "Gue ngantuk." Alvaro kemudian berjalan disusul Karin yang berusaha mensejajarkan langkahnya dengan Alvaro.
——————————————-•
Assalamualaikum gais ❤️
Ehehe, author tau , author kelamaan update, Ya maapin, author juga manusia, bukan robot:)Author telat up gegara marathon nonton Drama :V
Yah , menyenangkan hati sekaligus nyari referensi githu :V ❤️Oke sekian, Teriimakasii 😘
@puspittassari
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear BADBOY' (Selesai)
RomanceAlvaro Pratama Adinata dikenal dengan nama Alvaro . Siapa yang tidak mengenal dirinya di SMA Pertiwi. Sikapnya yang kasar dan dingin membuat dirinya disegani di SMA Pertiwi. Terlebih lagi Alvaro merupakan leader di geng motor'DESAGE'. Merokok, bolos...