👤30

66.2K 3.7K 45
                                    

"Astaga ngapain lo kesini ?"tanya Anya ketika melihat Karin memasuki ruangan nya.

Karin memutar bola matanya kesal."MAU NAGIH HUTANG. Yaa mau jenguk lu lah"

"Hehe. Dateng sama siapa ? sendiri ?"tanya Anya sambil membenarkan posisi duduknya.

"Sama Alvaro"

"Hah ? Serius ?"

"Hm"

"Kok bisa ?"tanya Anya lagi.

"Gue nebeng"

"Kok berani ?"

"Maksain aja supaya berani"

"Terus dia mana ?"

"Di luar. Lo kalo nanya mulu gue pulang nih"

"Hehe. Iya maaf-maaf"

"Karin"panggil Alvaro yang baru memasuki ruangan Anya.

"Kenapa ?"

"Lo belum mau pulang ? udah jam setengah enam"

"Anya, gue pulang dulu. Cepat sembuh. Bye"

"Iya"

Karin berjalan dibelakang Alvaro yang berada didepannya.

"Lo buru-buru ?"tanya Karin sambil memakai helm yang diberikan Alvaro.

"Hm"

"Sorry, gue ngerepotin"

"Hm" jawab Alvaro. Moodnya benar-benar hancur saat ini akibat bertemu mama dan kakaknya tadi.

"Tadi papa lo nggak kelihatan. Dia juga ada dirumah lo tadi ?"tanya Karin.

"Kata Anjas sih dateng. Mungkin dia nggak mau ketemu sama gue"

Karin mencubit pelan lengan Alvaro."Nggak boleh ngomong gitu"

Alvaro diam mendengarkan ucapan Karin kemudian menyalakan motornya.

"Udah naik cepetan"

"Iya-iya, ini juga mau naik"kata Karin sambil menaiki motor sport Alvaro.

"Emang mau kemana sih ?"tanya Karin.

"Nggak usah tau"

"Ish, nggak pengen tau kok. Cuman nanya doang"

Alvaro memberhentikan motornya dipinggir jalan kemudian mengambil ponselnya yang berdering.

"Halo Lex, lo udah di klub ?"tanya Alvaro kepada sang penelpon yang bernama Alex.

".........."

"Setengah jam lagi gue nyampe."

Alvaro mematikan teleponnya kemudian menyimpan ponselnya kembali di sakunya.

"Lo buru-buru buat ke klub ?"tanya Karin namun tak dijawab Alvaro.

"Kak Roo gue ngomong sama lo."ucap Karin kesal kemudian memasang wajah cemberutnya.

Alvaro melirik sebentar kepada Karin yang menurutnya sangat menggemaskan.

"Iya"jawabnya singkat."Emang kenapa ? mau ikut ?"lanjutnya.

Karin melongo mendengar tuturan Alvaro."Ya enggak lah"

"Nggak usah ke sana."ucap Karin ditengah perjalanan menuju rumahnya.

"Kenapa ?"tanya Alvaro dengan volume tinggi agar dapat didengar Karin.

"Nggak ada gunanya. Kesana cuman abisin duit, terus kalo minum nanti malah bikin penyakit"

Alvaro tertegun mendengar ucapan Karin, sudah lama dirinya tidak mendapat perhatian seperti ini.

Dear BADBOY' (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang