👤37

62.2K 3.1K 25
                                    

Suasana kelas XI IPS 4 sangatlah rusuh. Karena Bu Ika --Guru bahasa-- yang harusnya masuk pada jam terakhir, tidak masuk karena kurang sehat.

"Roo !"panggil Alfin dengan sedikit berteriak membuat seluruh murid yang ada di kelas itu menjadi hening sesaat.

"Kenapa ?''

"Sini lo, cepetan" Dengan malas Alvaro bangkit dari kursinya kemudian berjalan menuju Alfin yang ada diambang pintu.

"Kenapa ?"ulang Alvaro yang berada dihadapan Alfin.

"Dimas ada didepan"

Alvaro yang tadinya malas ditambah rasa kantuk, seperti disengat listrik mendengar ucapan Alfin.

"Ngapain ?"

"Gak tau"Alvaro terdiam sejenak. "Ada dua kemungkinan. Pertama, dia mau nyari gara-gara ke gue, yang kedua, dia mau gangguin Karin"

"Kayaknya lo salah Roo"bantah Alfin.

Alvaro mengkerutkan keningnya."Maksud lo ?"

"Kalo Dimas gangguin Karin, tujuannya pasti mau bikin lo marah"

Alvaro mengangguk paham."Gue cabut dulu"

--&--

Karin menengok jam tangan yang melingkar indah dipergelangan tangannya lalu beralih menatap Anya.

"Masih jam 2" kata Karin, menjawab pertanyaan Anya sebelumnya.

"Ugh, 1 jam lagi. Masih lama dong"

"Emang lo mau kemana ?" tanya Karin dengan pelan, agar Bu Yati yang sedang menerangkan di depan kelas tidak memarahi mereka.

"Pengen pulang. Terus tidur" Karin menggeleng pelan mendengar jawaban sahabat nya itu.

--&--

"Lo ngapain di sini ?"tanya Karin, setengah kaget melihat Alvaro yang duduk dengan tenangnya sambil merokok.

"Jagain lu"jawabnya singkat.

Sudut bibir Karin berkedut menahan tawa, hingga tawa nya pecah karena tak mampu untuk ditahannya. Alvaro sedikit heran menatap Karin saat ini.

"Lo kenapa ketawa ?"tanya nya sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu.

Tawa Karin seketika terhenti. "Kok muka lo lucu sih ?"

"Lo sehat kan ?"

Karin memutar bola matanya kesal."Iyalah gue sehat. Harusnya gue yang nanya kayak gitu ke lu. Ada hal apa tiba-tiba lo mau jagain gue ?"

"Dimas ngincer lo"

"Emang gue salah apa ?"

Alvaro menghela nafas kesal. "Lo bawel banget ya ?"

"Hm"

"Udah, ayo pulang"kata Alvaro sambil menarik tangan Karin.

"Gue bisa pulang sendiri"bantah Karin sambil berusaha melepaskan cengkraman Alvaro.

Alvaro menghentikan langkahnya kemudian menatap Karin yang ada dibelakangnya.

"Bilang aja kalo mau pulang bareng Dimas"katanya datar.

"Ih, nggak kok"

"Ya udah ayo"

--&--

"Oh, jadi si pangeran udah ngelindungin tuan putri nya nih"cibir Dimas yang berada di depan gerbang sekolah.

"Udah jalan aja"bisik Karin dengan sedikit berjinjit.

"Maksud lo apa gangguin Karin ?" Alvaro mulai maju selangkah mendekati Dimas.

"Santai dong. Apa salah nya sih gangguin Karin ? Dia aja nggak marah"

"Jauhin Karin"kata Alvaro dingin di tambah wajahnya yang benar-benar datar.

"Bukan hak lo" ucap Dimas yang memang sengaja membuat Alvaro jengkel.

Alvaro mengepalkan tangannya hendak memukul Dimas, namun Karin segera menahan pergerakan itu.

"Kalo lo nggak mau pulang sekarang, gue pulang sendiri aja"ancam Karin hingga membuat Alvaro beralih menatap Karin.

"Awas aja lo !" kata Alvaro sebelum pergi meninggalkan Dimas.

Alvaro berusaha menenangkan emosinya saat ini. Karin yang berada disebelah Alvaro hanya diam sambil sesekali melirik Alvaro.

--&--

"

Makasih"kata Karin dengan girang.

"Kenapa lo ?"tanya Alvaro yang heran dengan sikap Karin.

"Hehe. Seneng aja, bisa baikan lagi sama Alvaro"

Alvaro sengaja membuang muka karena tak ingin Karin mengetahui, bahwa dirinya tengah blushing.

"Ga usah mampir ya ?"

Alvaro mengangkat sebelah alisnya."Hehe, Bi Yuyun lagi nggak dirumah"

"Ya udah sana masuk"

"Gue masuk ya, bye !" pamit Karin kemudian membuka gerbang rumahnya lalu masuk.



Assalamualaikum 😘.

Segini dulu Yaa manteman 🙂.

Gak kerasa DBB udah nyampe part 37.
Makasih yang udah ngasih vote + komen. makasih udah menghargai author:)

Q: Thor, kok jarang update ?
A: Hehe, author lagi galau, jadi nggak mood ngetik cerita. Galau banget dah pokoknya.

Oia, berhubung udah masuk sekolah, ada kemungkinan, bakal telat up lagi. Tapi, author bakal USAHAIN biar up tiap hari lagi. Kayak dulu, iya kayak dulu(:

Dear BADBOY' (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang