Nabila berjalan menelusuri taman belakang sekolah dan berhenti di bangku panjang yang seperti sudah tidak terawat. Nabila juga melihat banyak dedaunan berserakan di daerah taman ini. Taman yang sering di pakai anak-anak nakal untuk bolos, taman yang sudah lama tidak terpakai.
Nabila duduk di bangku yang ada di taman ini, dirinya membuka buku catatan yang tadi sempat ia tulis setengahnya karena tugas nya tertinggal, ia menulis dengan santai di bawah pohon beringin.
Ting!
Bunyi notifikasi hp Nabila membuat Nabila mengalihkan sebentar pandangannya kepada hp nya, tapi ia hanya melihat saja tidak berniat membuka dan membaca siapa pengirim pesan itu. Karena yang ia pikirkan sekarang adalah ia harus cepat cepat menyelesaikan tugasnya supaya bisa cepat cepat masuk ke dalam kelas.
------
"Sep! Oper bola nya ke gue sep!" hari ini sedang di adakan pertandingan dadakan antara murid kelas Septian. Hari ini mereka olahraga dan di bagi menjadi dua kelompok untuk bermain bola dan di adakanlah pertandingan dadakan ini.
Ketika Septian sedang mengoper bolanya ke arah Wisnu teman sekelasnya yang merupakan tim dirinya itu, Wisnu mendapatkan operan bola dari Septian dan langsung di tendang dengan tendangan andalannya oleh Wisnu. Dan mencetak hasil yang memuaskan bagi timnya. Sekarang tim Septian unggul dengan 3 point.
Septian memberi tepukan tangan kepada Wisnu. Dia lalu melihat ke arah koridor kelas Nabila. Di saat itu juga dia melihat Nabila keluar dari kelas dengan membawa buku dan juga alat tulisnya. Hal ini membuat Septian mengerutkan keningnya, dengan terpaksa dia pun berhenti sementara bermain bola dan di gantikan oleh temannya yang lain dulu. Mengapa Nabila keluar dari kelasnya? Apa jangan jangan dia di hukum dan di suruh keluar kelas oleh guru? Tapi masa iya murid seperti Nabila di hukum keluar kalas?!
Lalu Septian berlari sedikit menuju tribun tempat tas nya dan teman temannya di simpan, dia langsung mengambil benda persegi dan langsung menyalakannya. Dengan buru buru, ia membukaka aplikasi hijau dan langsung mencari kontak Nabila. Setelah ketemu, Septian memberikan pertanyaan kepada Nabila lewat chat itu.
Septian
Kenapa keluar?
Septian menunggu dengan sabar jawaban dari Nabila. Sembari menunggu jawaban dari Nabila, ia melihat pertandingan teman-temannya masih berlanjut dan ia akhirnya larut dalam menonton pertandingan itu.
Sepuluh menit kemudian
Setelah 10 menit, masih tetap tidak ada balasan dari Nabila, karena merasa khawatir dengan Nabila, Septian pun memutuskan untuk mencari Nabila. Dia mencari ke perpustakaan tetapi Nabila tidak ada di sana, dia mencari ke arah kantin tidak ada juga. Dia mencari ke arah taman yang letaknya bersebelahan dengan ruang guru, tetapi hasilnya nihil!
Dia pun duduk di koridor kelas karena merasa kelelahan, hanya satu tempat yang belum ia kunjungi, yaitu
Taman belakang sekolah
-----
Dugaan septian kali ini benar, Nabila berada di belalang sekolah dengan membawa alat tulis, dia melihat Nabila sedang fokus mengerjakan sesuatu. Septian sampai hanyut memandang Nabila dari samping ini. Akhirnya dia menghampiri Nabila dan tiba tiba duduk di sebelah Nabila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Badboy
Teen Fiction"Jadi lo cuman jadiin gue bahan taruhan lo doang?" Berawal dari sebuah taruhan dengan teman temannya. Septian Arya mendekati Nabila anindya sebagai target taruhannya. Nabila, sekertaris kelas yang terkenal cerewet dan rajin. Apakah bisa Nabila yang...