"SEPTIAN!" Nabila berlari menuju Septian, ia menghampiri Septian yang nampaknya akan pulang. Septian pun menoleh ke arah Nabila dan tersenyum. Entah mengapa bila di dekat Nabila, ia selalu saja tersenyum.
"Kenapa bil?" tanya Septian kepada Nabila.
"Engga, ini gue mau balikin jaket yang waktu itu" Nabila menyodorkan jaket yang tadi ada di tangan kanannya. Septian menatap ke arah jaket itu lalu mengambilnya. Septian mendekatkan jaketnya ke hidungnya. Lalu ia tersenyum. "Wangi" lanjutnya sembari menatap ke arah Nabila.
"Udah gue cuci kok" jelas Nabila. Ia langsung mengecek hp nya dan langsung menatap ke arah gerbang, "Yaudah ya sep, gue udah di jemput ama kakak gue." pamit Nabila kepada Septian. Septian pun menatap ke arah gerbang lalu tersenyum dan mengacak ngacak puncak kepala Nabila, "Iya." ucapnya
Nabila pun berlari kecil menuju gerbang. Sebelum ia benar benar pergi, ia melihat ke arah Septian lalu tersenyum.
Manis
------
Hari ini hari senin, hari yang membuat para murid malas malasan untuk datang ke sekolah. Karena hari ini mereka harus melaksanakan upacara, berpanas panasan, mendengarkan ucapan dari pembina yang sangat panjang. Itu membuat murid murid malas datang.
"Sep! Lo mau ikut upacara?" tanya Wisnu yang baru datang dari arah pintu kelas. Septian menatap ke arah Wisnu lalu menggeleng. Sudah tidak aneh jika Septian tidak mengikuti upacara.
"Lo mau ngumpet dimana?" tanya Wisnu.
"Gue mau ngumpet di mushola ga akan ketahuan tuh. Sekalian sleeping beauty" Ucapnya yang membuat Wisnu geleng geleng kepala melihat tingkah temannya yang satu ini.
"Kalau lo mau ngumpet disitu gue pastiin lo ngga akan aman" kata Wisnu seperti mendoakan sesuatu yang buruk kepada Septian.
"Lo doain gue?" tanya septian kepada Wisnu, "Ngga kok" balasbWisnu nyengir kuda.
"Gue kan takut lo ketauan. Gimana kalau ada guru yang mau ke masjid?" tanya Wisnu yang membuat Septian menjadi mikir.
"Yaudah toilet cowo tempat biasa" kata Septian. Wisnu nampak berfikir juga lalu sedetik kemudian mulutnya kembali membuka untuk membalas ucapan Septian.
"Toilet cowo itu ngga aman, gimana kalau tiba tiba ada guru yang ke toilet cowo?" ta. nya Wisnu yang membuat Septian ingin menaboknya di tempat.
"Yaudah yaudah! Gue diem di toilet cewe aja!" kesal Septian. Wisnu nampak berfikir lagi dan akhirnya berbicara lagi, "Lo mau ngapain di toilet cewe?" tanya Wisnu lagi. Dia melihat wajah Septian yang sudah berubah ingin marah saja. Dia sudah tidak tahan dengan temannya yang satu ini. Cowo kok kepo sih! Cerewet juga mirip Andre!
"Konser. Puas lo?!" ketus Septian kesal kepada Wisnu. Kalau dia bukan sahabatnya udah dia tonjok disini juga.
"MAMANK SAMLEKUM" mati dah Septian! Tadi dia sudah pusing harus meladeni Wisnu, sekarang? Ia harus berperang lagi dengan Rehan yang baru datang dari arah pintu.
"Apa?!" marah Septian kepada Rehan yang hanya cengar cengir ngga jelas! Najisin!
"Elah. Kamu kok galak sih sama aku sayang" ujarnya yang membuat Septian jadi menampakkan wajah datarnya.
"Jangan sok datar. Muka lo ngga bisa di gitu gituin" ucap Rehan yang membuat Septian memejamkan matanya. Lalu ia beranjak dari tempat duduknya. Dia nampak menghampiri pintu dengan muka yang kesal.
-----
"Bil" Reina menghampiri Nabila yang nampak sedang siap siap mengikuti upacara ini. Nabila menatap ke arah Raina dan bertanya, "iya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Badboy
Teen Fiction"Jadi lo cuman jadiin gue bahan taruhan lo doang?" Berawal dari sebuah taruhan dengan teman temannya. Septian Arya mendekati Nabila anindya sebagai target taruhannya. Nabila, sekertaris kelas yang terkenal cerewet dan rajin. Apakah bisa Nabila yang...