"Nat, Nat!"
Rere sedang mengipaskan rambutnya di meja kantin yang sudah mulai kosong.
Hari ini guru guru rapat jadi para murid di persilahkan untuk berkeliaran di area sekolah selagi tidak menimbulkan keributan dan masih di area sekolah.
"Apa?" Natasya meminum air mineral yang tadi sempat ia beli. Cuaca benar benar panas saat ini!
"Lo masih cemburu ama Nabila?" Rere bertanya seperti itu tanpa menghentikan aktifitas mengipasi rambutnya dengan koran yang sempat ia minta di kantin.
"Lo tau kali jawabannya! " Ucap Natasya dengan tatapan datar. Pandangan lurus kedepan, tidak ada senyum di wajahnya.
Rere mengambil nafasnya perlahan, membuangnya kembali. "Lo cemburu sama Nabila?" Tanya Rere lagi dengan nada sedikit lembut daripada tadi yang membuat Natasya mengerjapkan matanya seolah tersadar dari lamunnya
"Eh! Kenapa?" Tanya Nabila dengan mengusap wajahnya. Rere memalingkan wajahnya ke arah lain sambil menarik nafas.
"Lo cemburu sama Nabila, Natasya?" Yang di tanya hanya diam sembari menampilkan senyum tipis. Nabila sudah merelakan perasaannya kepada Septian hanya untuk dirinya.
Mengapa dirinya tidak bisa?
"Entahlah! Gue sendiri aja bingung sama hati gue" Ucap Natasya kembali meminum air tadi.
"Lo udah gede! Lo seharusnya bisa ngikutin kata hati lo" Ucap Rere menyapu pandangan kantin. Dirinya berdiri lalu meninggalkan Natasya yang sedang melamun.
-----
"Cewe ngga tau malu! Udah rebut Septian, Andre terus tadi sosoan cari masalah sama Kelvin lagi!"
"Caper!"
"Cantikan juga gue kemana mana!"
"Ini sekolah! Bukan tempat gosip!"
"Tukang gosip!"
Suara saling sahut menyahut menyambut Nabila ketika dirinya berjalan di lorong kelas 11
Nabila ingin menuju perpustakaan karena dirinya ada keperluan disana.
Dirinya mencoba tidak mendengarkan. Dan tidak menyahut ucapan mereka, tetapi mereka semakin menggosipi Nabila yang tidak tidak!
"gosip!"
Seseorang berada di samping Nabila. Membuat orang ornag yang tadi memperhatikan Nabila menjadi terdiam, di liriknya lelaki yang tadi berbicara kepada mereka.
Nabila membelakkan matanya melihat seseornag di sampingnya.
"LO?!" Ucap Nabila bersuara keras, tangannya sudah siap memukul dada milik lelaki itu tetapi di tahan oleh sang lelaki.
Di tariknya tangan Nabila menuju kantin, tempat ya sudah sepi mungkin ada beberapa orang yang hanya berdatangan kemari lalu kembali lagi kedalam kelas tidak menetap di kantin.
"LEPASIN WOYY!" Perjalanan menuju kantin diisi oleh teriakan Nabila. Dirinya memukul mukul lengan lelaki di hadapannya tapi lelaki itu sama sekali tidak merasa terganggu
"LO MAU APA SIH? HAH?!" Nabila masih berteriak membuat orang orang yang berada di sekitar koridor menatap ke arah keduanya dengan tatapan bingung sekaligus kepo
Lelaki itu berhenti mendadak membuat Nabila yang tidak ada persiapan apapun menjadi menubruk punggung lelaki itu.
"Lo ngapain sih pake berenti mendadak segala?!" Nabila mengusap keningnya yang sakit. Tidak ada jawaban dari lelaki itu yang membuat Nabila menjadi gemas sendiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Badboy
Fiksi Remaja"Jadi lo cuman jadiin gue bahan taruhan lo doang?" Berawal dari sebuah taruhan dengan teman temannya. Septian Arya mendekati Nabila anindya sebagai target taruhannya. Nabila, sekertaris kelas yang terkenal cerewet dan rajin. Apakah bisa Nabila yang...