[41]-Berubah

1.4K 63 2
                                    

Sekolah. Satu tempat berjuta cerita. Banyak orang yang menjadikan sekolah sebagai tempat pelampiasan ketika mereka tidak betah berada di rumah.

Tapi tidak untuk Nabila. Menurutnya, sekolah memang tempat yang paling menyenangkan. Namun, semua itu berubah ketika mengingat kenangan bersama orang itu, di sekolah.

Nabila memasuki kelas dengan tatapan kosong, entah mengapa, kelas hari ini rasanya sangat ramai. Nabila tidak tahu apa yang sedang mereka bicarakan dan Nabila tidak mau tahu.

Nabila membanting dirinya sendiri ke kursi. Suasana kelas yang sangat berisik membuat kepala Nabila semakin penat, apa yang sedang orang orang ini bicarakan?

Baru saja Nabila menidurkan kepalanya di atas meja yang beralaskan kedua tangan, suara cempreng memasuki Indra pendengarannya.

"NABILA!"

Nabila menggeram marah, mengapa semua orang hari ini suka teriak teriak membuat berisik dan berakhir juga membuat kepala Nabila pening.

"Apa!?" tanya Nabila tak kalah sewot, Nabila menatap ke arah pintu dengan tatapan malas. Mengapa dia berada disana? Mengganggu. Pikirnya.

"Nih Andre mau ketemu" Nabila ingin sekali tidak menyahuti apapun yang gadis tadi katakan. Namun, Nabila merasa tidak enak.

"Awas ada setan" gadis itu cekikikan ketika Nabila sudah ada di ambamg pintu. Dengan geram, Nabila menatap gadis itu seakan ingin membunuh.

"LO SETANNYA" geram Nabila. Oh iya, Nabila baru menyadari satu hal, dia juga sudah teriak teriak dan membuat berisik. Xixixi

"Ada apa?" tanya Nabila dengan malas. Andre hanya tersenyum menanggapi Nabila yang selalu seperti itu ketika bertemu dengan orang di saat suasana hatinya sedang tidak bersahabat.

"Lo masih jadi sekertaris?" tanya Andre. "Iya masih." jawab Nabila dengan ogah.

"Kenapa ngga ikut ngumpul sama mereka?" ucap Andre melihat kerumunan di dalam kelas Nabila. Melihat pergerakan Andre, sontak Nabila pun mengikuti kemana Andre melihat.

Nabila berdehem sekejap, "Ngapain juga, mereka berisik."jawab Nabila.

"Ya ampun bil, satu sekolah lagi free sekarang."

"Free?"

"Iya," Nabila melihat keadaan sekolah yang memang sedang ramai karena anak anak banyak yang berkerumun di luar kelas. "Ngapain?" tanya Naba.

"Sekolah kita bakalan ngadain pensi, dan lo sama sekali ngga tau itu?" kata Andre dengan tidak percaya, Nabila mengerutkan kening bingung. Nabila sama sekali akan hal itu.

"Gatuh" balas Nabil acuh, Nabila memang tidak tahu apa apa.

"Gue kira lo udah tau," jeda Andre, "Makannya gue kesini. Gue pikir lo udah diskusi sama anak kelas nanti kelas kalian bakalan nampilin apa. Tapi ternyata lo aja belum tau, ngga jadi deh gue ngajak lo jadi panitia," Nabila lagi lagi mengerutkan keningnya.

"Panitia apaan?"

"Ngga deh, susah ngomong sama lo, yaudah sekarang lo diskusi aja sama anak kelas, gue banyak tugas" jelas Andre, kemudian dirinya langsung pergi meninggalkan Nabila. Raut wajah Nabila nampak sebal.

"Ketos ngga jelas" Nabila langsung masuk ke dalam kelas dan mengikuti apa yang barusan di interuksikan oleh Andre.

-------

Septian sekarang sedang ada di rooftop bersama teman temannya. Sedari tadi, Septian melamum entah apa yang sedang lelaki tampan itu pikirkan.

Annoying BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang