[44]-Pensi

1.2K 53 1
                                    

Nabila sedang menggosok-gosokkan tangannya yang sedikit dingin, wajahnya keluar keringat dingin dan raut wajahnya menandakan bahwa Nabila sedang gugup sekarang.

Bagaimana tidak gugup? Sebentar lagi Nabila akan tampil di atas panggung bersama Kelvin, di hadapan banyak orang. Catat itu, di hadapan banyak orang.

"Santai aja kali, nanyi di depan anak anak, bukan di depan presiden" Kelvin membisikkan kata kata itu tepat di telinga Nabila.

Oh ayolah, Kelvin mengapa berubah menjadi sangat menyebalkan saat ini? Nabila sampai kesal sendiri.

"Apaan sih lo! Masa iya sih lo ngga gugup sama sekali gitu?" tanya Nabila sedikit heran. Pasalnya, dari tadi Nabila sudah sangat sibuk sendiri berusaha menetralkan detak jantung nya yang semakin tidak karuan, sedangkan Kelvin? Lelaki itu hanya lempeng lempeng saja.

"Nggak lah biasa aja, itu mah elo aja yang lebay banget" balas Kelvin tenang. Nabila langsung diam saja mendengar ucapan Kelvin, sekarang Nabila sudah tahu sifat asli Kelvin. Lelaki itu suka menggoda, dan juga humoris. Jika kita sudah kenal dekat itu pun.

"Bodo Vin, dosa mulu gue kalau ngomong sama lo"

"Lah ngapa?" tanya Kelvin terheran mendengar ucapan Nabila.

"Bawaan pengen ngumpet" balas Nabila santai, dan sekarang, Kelvin lah yang mengumpati Nabila.

"Bodo Bil, emosi mulu gue kalau ngomong sama lo" Kelvin menirukan ucapan Nabila tadi, meskipun sedikit ada perubahan kata.

"Ck, ngga kreatif"

"Bodo yang penting ganteng" ujar Kelvin dengan nada yang sombong. Nabila yang mendengar itu hanya memutar bola matanya malas.

Keduanya terdiam

"Yaudah, udah diem, bentar lagi kita tampil" ujar Kelvin akhirnya, namun, tidak ada sahutan apa pun dari Nabila.

Merasa tidak ada yang menyahut, Kelvin menolehkan kepalanya ke samping, dan di lihatnya Nabila yang sedang menatap nanar ke arah depan, pandangan Kelvin langsung menatap objek yang sedang Nabila lihat.

"Ck elah, mantan lagi, mantan lagi. Sampai kapan sih kalian bakalan kaya gini terus? Gedeg gue lama lama, gue tikung juga nih" canda Kelvin dengan nada menggoda, sedangkan Nabila hanya diam, tidak menyahut apa pun.

"Lo kenapa sih? Perasaan kayaknya dulu lo benci banget sama Septian? Kok sekarang jadi ngedukung gue gitu sih?" tanya Nabila penasaran, ya bagaimana tidak! Dahulu saja Kelvin dan Septian sempat bertengkar, masa iya sekarang Kelvin seolah olah mendukung Septian.

"Ya gue sih sebenernya males gitu ya berurusan sama si berandalan cem Septian, tapi ya gue ngeliat lo yang uring uringan juga gue jadi ngga tega, lo ngga seceria biasanya. Itu yang gue tangkep, dan itu semua karena Septian" cerita Kelvin panjang lebar. Nabila hanya terdiam mendengar ucapan Kelvin. Apa iya Nabila berubah hanya karena Septian?

"Gue ngga akan pernah berubah hanya karena cowo!" tegas Nabila, setelah itu Nabila langsung memfokuskan pikirannya kepada ponsel yang ada di tangannya.

"Ck, ck, emang kalau dasarnya gengsi gede ya gini" sindir Kelvin keras.

---------

Annoying BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang