Kelvin mendekap Nabila ke dalam pelukannya, Kelvin sangat mengerti perasaan gadis yang ada di dekapannya.
"Nangis aja, gue ngerti" ucap Kelvin dengan lembut. Sembari mengusap rambut Nabila dengan sangat pelan
"Dia kembali vin, dia kembali" lirih Nabila. Nabila tidak mengerti dengan apa yang Septian pikirkan. Mengapa lelaki itu kembali?
"Buat apa dia kembali vin? Gue ngga mau ketemu dia, gue benci sama dia" Nabila masih menangis, Kelvin terus mengusap rambut gadis itu. Membiarkan baju nya basah oleh tangisan Nabila.
"Gue tau, lo masih sayang sama dia"
"Jadi mulai sekarang, jangan bohongin perasaan lo lagi. Itu malah bakalan ngebuat lo sakit"
"Lo yang lebih tau hati lo untuk siapa. Lo yang lebih tau mana yang baik buat hati lo mana yang bukan" Nabila masih diam. Dia sedang mencerna baik baik ucapan Kelvin.
Namun, apakah Nabila bisa kembali kepada hati yang sudah mematahkan nya berulang kali?
Apakah Nabila bisa kembali pada hati yang sudah membuat dirinya menangis setiap hari?
Apa yang harus Nabila lakukan sekarang?
Bertahan pada pilihan dan akan membuat hati nya sakit kembali?
Atau membuka hati baru untuk seseorang yang bisa mengobati luka lama?
"Ayo, gue anterin lo pulang. Lo harus tenangin diri lo sendiri dulu. Baru lo bisa kelarin masalah lo" ujar Kelvin lembut. Mereka melepaskan pelukan satu sama lain. Nabila tidak mengatakan apa pun. Gadis itu hanya menatap lurus ke depan.
"Vin?"
Kelvin menatap Nabila dengan pandangan lembut, senyuman manis nya tidak pernah luntur ketika bersama Nabila.
"Apa lo mau bantu gue lupain Septian?"
Kelvin terdiam. Tak lama kemudian, tangannya menggenggam tangan Nabila.
"Bil, jangan ambil keputusan ketika lo lagi dalam keadaan kaya gini. Lo berhak bahagia bil, dan gue tau lo bakalan bahagia kalau sama Septian"
"Gue bukannya ngga mau bantu lo. Tapi, gue ngga mau nambah masalah baru. Lo cuman jadiin gue pelampiasan doang bil" jawab Kelvin dengan tegas.
Nabila menundukkan kepalanya. Dirinya sadar, bahwa ini adalah masalahnya. Ini adalah kesalahannya, salahnya yang terlalu menaruh harap kepada manusia. Tidak seharusnya Nabila melibatkan orang lain dalam kisah cintanya.
"Tapi, kalau lo lagi ada masalah kaya sekarang gini. Gue bisa bantu kok" Kelvin memegang kedua bahu Nabila. Senyuman Kelvin selalu membuat Nabila menjadi orang jahat karena telah melibatkan orang yang tidak tahu apa apa.
"Gue... Mau.... Pulang" ucap Nabila sembari sesegukan. Dengan senang hati, Kelvin mengantar Nabila ke parkiran dan mengantar Nabila hingga sampai ke rumah.
Kelvin hanya ingin melihat Nabila sampai di rumah dengan selamat.
Di mobil pun, tidak ada yang membuka pembicaraan. Mereka sama sama sedang larut dalam pikiran masing masing.
"Lo mau temenin gue ketemu Septian?"
Kelvin menatap gadis yang ada di sampinya, sebuah senyuman terukir indah di bibir Kelvin. Akhirnya, Nabila mendengar saran dirinya.
"... Untuk yang terakhir kali, sebelum gue bener bener lupain dia" lanjut Nabila. Senyum yang tadinya Kelvin perlihatkan, perlahan menghilang. Jadi, Nabila hanya ingin bertemu dengan Septian untuk yang terakhir kali?
Kelvin merasa serba salah sekarang. Di satu sisi, dirinya belum benar benar ikhlas melepaskan Nabila untuk orang lain, tapi di sisi lain, Kelvin ingin melihat Nabila bahagia bersama seseorang yang bisa membuatnya bahagia.

KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Badboy
Fiksi Remaja"Jadi lo cuman jadiin gue bahan taruhan lo doang?" Berawal dari sebuah taruhan dengan teman temannya. Septian Arya mendekati Nabila anindya sebagai target taruhannya. Nabila, sekertaris kelas yang terkenal cerewet dan rajin. Apakah bisa Nabila yang...