Matahari nampak terik pagi ini. Hal ini membuat Nabila bangun dari tidur nya yang sangat indah. Tadinya dirinya ada rencana ingin berkencan seharian dengan sang kasur tercintah. Namun, sang mamah melarangnya!
Kata nya ngga baik anak perempuan males malesan dan karena itu juga membuat Nabila jadi harus terbangun dari tidur indahnya hari ini.
Nabila melirik jam di ponsel nya, dirinya kemudian menyalakan data seluler untuk melihat apakah ada pesan masuk atau tidak.
Selagi menunggu pesan pesan masuk, Nabila berdiri memakai sendal kamarnya dan mengikat rambutnya asal asalan.
Membuka jendela, membiarkan cahaya masuk lewat jendela. Dan tak lupa juga dirinya membersihkan tempat tidur miliknya sendiri.
Salah satu kebiasaan Nabila yang lain pun ketika bangun tidur adalah meminum air putih. Biar sehat katanya. Kita tidur kan ngga dapet masukan cairan jadi ketika bangun harus meminum air putih terlebih dahulu. Gitu kata mamahnya.
Setelah dirasa cukup melakukan hal hal kecil, akhirnya dirinya mengambil ponselny dan duduk di sofa kecil yang ada di kamarnya.
Satu notifikasi sukses membuat Nabila mengerutkan dahinya, dirinya mencoba melihat lagi dengan baik. Tapi memang benar adanya notifikasi itu.
"Septian?"
Kemarin dirinya dan Septian memang sudah resmi berbaikan, Septian pun berjanji kepada Nabila untuk mempertahankan dirinya lagi. Tapi, apakah Nabila bisa menerima Septian lagi?
Bagaimana dengan Natasya?
Nabila tidak ingin kembali menyakiti hati sahabat nya itu. Untuk yang kedua kalinya. Sudah cukup satu kali saja.
Septian: Jalan?
Nabila mengerutkan keningnya bingung, mendapatkan pesan singkat dari Septian. Satu kata tapi banyak maknanya
Nabila:Hah?
Nabila menaruh ponselnya di sofa, dirinya berjalan menuju cermin. Melihat pantulan dirinya sendiri di cermin. Tanpa Nabila sadari dirinya sudah tersenyum sekarang.
Bahkan Nabila sempat berpikir, apakah dirinya boleh bersikap egois kali ini saja? Dirinya juga ingin mendapatkan kebahagiaan dengan orang yang sangat ia inginkan. Dirinya juga ingin menikmati masa muda ini.
Apakah dirinya harus memberikan Septian kepada Natasya lagi? Mengapa dirinya merasa tidak enak pada Natasya padahal Natasya juga seperti tidak peduli pada Nabila.
Dirinya juga ingin bahagia tanpa hambatan dari siapapun. Dirinya bisa saja mencari lelaki lain yang lebih baik dari Septian. Banyak malahan! Tapi bila hatinya hanya untuk Septian, mau lari kemana pun tetap akan kembali lagi dengan Septian.
Nabila kembali ke sofa lagi, sebelum mengambil ponselnya, Nabila sempat menarik nafasnya sebentar sebelum akhirnya mengambil ponselnya untuk mengecek apakah ada notifikasi baru dari Septian.
Septian:Mau jalan?
"Apaan sih! ni anak ngomong kaga jelas!" gerutu Nabila, merasa kesal sendiri dengan pesan yang di kirimkan Septian tadi.
"Bodoamat ah" Nabila melempar pelan ponselnya, dirinya berjalan menuju balkon. Dilihatnya suasana Bandung pagi dari sini, meskipun hanya jalanan komplek rumah Nabila. Tapi, udara segar itu mewakili segarnya pagi kota Bandung.
Nabila menghirup udara segar kota Bandung, membuangnya secara perlahan. Dirinya menatap ke bawah, dilihatnya kakak lelaki dirinya yang baru saja pulang dari luar negri karena mendapatkan beasiswa di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Badboy
Teen Fiction"Jadi lo cuman jadiin gue bahan taruhan lo doang?" Berawal dari sebuah taruhan dengan teman temannya. Septian Arya mendekati Nabila anindya sebagai target taruhannya. Nabila, sekertaris kelas yang terkenal cerewet dan rajin. Apakah bisa Nabila yang...