10 vote + 10 comment siap? Kalau tembus aku up cepet hhe.
------
"Aku rindu"
-------
Nabila termenung di kamar nya, kata- kata Rehan semalam membuat dirinya memikirkan sepanjang malam.
Di lirik nya jam yang menunjukkan pukul 10 malam. Namun, Nabila masih terjaga, belum terasa kantuk atau apa pun sekarang.
"Hmmm, pengen tidur sih" Nabila mengucek matanya yang terasa kantuk.
"Tapi udah pernah tidur" lanjutnya lagi. Nabila terkekeh ketika mendengar ucapan absurd nya barusan.
"Apaan sih anjir, receh banget gue" sebenarnya, kali ini Nabila sedang berusaha menghibur dirinya sendiri. Semakin dia melamun, bayangan Septian yang selalu muncul dan membuat Nabila kembali bersedih.
Baru sebentar di tinggal Septian, sudah rindu saja Nabila ini.
"Malam ini, aku kembali tenggelam dalam lautan rindu, terlalu dalam, sehingga aku tidak tahu cara menyelamatkan diriku sendiri. Hanya satu yang bisa menyelamatkan ku, datang lah kamu kemari. Dan bantu aku supaya aku tidak tenggelam seorang diri"
------
Terhitung sudah 1 minggu dari kepergian Septian, rindu Nabila kepada lelaki itu tidak bisa ia bendung lagi.
Nabila hanya harus menunggu waktu 1 minggu lagi untuk menangani rasa rindu ini.
Tapi, Nabila sedikit ragu kepada Septian, bagaimana jika dalam 1 minggu ke depan, Septian tidak akan kembali? Apa yang akan Nabila lakukan?
Apakah harus membenci kembali ketika hati nya sudah bisa memaafkan lelaki itu?
Namun, itu adalah janji kedua nya sebelum Septian pergi.
"Semoga lo bisa nepatin janji lo, Sep. Dan semoga ini terakhir kali nya lo ngecewain gue" harap Nabila dalam hati. Senyuman kecil baru saja terbit di wajah cantik Nabila. Entah apa penyebabnya, Nabila pun tidak tahu pasti.
Di lain tempat, seorang lelaki bertubuh tegap, dengan pandangan tajam menatap Nabila yang sedang tersenyum kecil.
"Gue ga akan biarin lo jatuh yang ke dua kalinya ke tangan Septian"
------
Salman melihat teman nya yang sedang melamun di hadapannya.
"Woi kampret! Tadi di kelas lo bengong, di kantin pun lo masih bengong juga?"
Salman gerah sedari tadi melihat sikap Rehan yang sudah seperti abg labil, yang sedang di mabuk cinta.
"Kenapa lagi lo hah? Si doi ngga peka? Atau si doi udah ada yang punya?" Salman menaik turunkan alisnya, berniat menggoda.
Tanpa di beri aba-aba, Salman menggebrak gebrak meja kantin, sehingga mengeluarkan irama yang tidak terlalu merusak telinga. Alias sedikit Indah.
"Tuhan tolong aku, ingin dirinya"
"Rindu padanya"

KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Badboy
Teen Fiction"Jadi lo cuman jadiin gue bahan taruhan lo doang?" Berawal dari sebuah taruhan dengan teman temannya. Septian Arya mendekati Nabila anindya sebagai target taruhannya. Nabila, sekertaris kelas yang terkenal cerewet dan rajin. Apakah bisa Nabila yang...