[21]-Cuek

2.1K 81 0
                                    

"Sep! Apa apaan sih?!" Nabila berusaha melepaskan genggaman tangan Septian. Tapi, lelaki yang tingginya melebihi Nabila itu tidak mendengarkan apa yang di ucapkan dirinya.

Masih fokus ke arah depan tanpa menoleh ataupun membalas ucapan Nabila.

Disinilah sekarang mereka berada. Di taman belakang sekolah yang sudah tidak terawat lagi, banyak daun daun berjatuhan yang membuat taman ini semakin terlihat tidak terpakai.

"Duduk!"

Suara itu muncul dari lelaki di sampingnya. Sekarang posisi Septian dan Nabila sudah sejajar. Suara Septian terdengar sangat dingin dan juga berat yang membuat Nabila menjadi menerka nerka di dalam hati ada apa sebenernya?

"Kena--"

"Duduk!" Ulangnya sekali lagi dengan suara yang lebih menyeramkan. Nabila tau, separuh nya dari perubahan Septian adalah karena dirinya.

Dengan hati hati Nabila duduk di bangku yang sudah banyak daun daun bertebaran akibat angin.

Nabila sibuk dengan membersihkan bangku itu dengan tangan sehingga tidak ada lagi daun daun yang bertebaran disana.

"Nih!"

Nabila memberhentikan aktifitas nya, dirinya mendongak ke atas dan melihat Septian memberikan kantong plastik putih yang membuat Nabila menjadi mengerutkan keningnya bingung

"Buat siapa?" tanya Nabila kepada Septian yang sedang menatap ke arah depan dengan tatapan dingin.

Tidak ada jawaban dari seseorang. Septian masih diam tidak menjawab pertanyaan Nabila sama sekali.

"Tuhan nyiptain mulut buat ngejawab pertanyaan dan juga ngomong!" Ucap Nabila sedikit menyindir. Septian hanya menarik nafasnya pelan dan membuangnya dengan kasar

"Makan!" lagi. Dan lagi! Hanya satu kata yang keluar dari mulut Septian yang membuat Nabila sedikit menarik nafasnya

"Buat gue?" Tanya Nabila mencoba lembut. Karena, jikalau dirinya kasar, maka Septian pun tidak akan menjawab pertanyaan Nabila.

"Hmm" Jawabnya hanya dengan gumaman tidak jelas. Nabila menutup matanya lalu mengusap ngusap dadanya. Sabar!

"Kenapa ngasih ke gue?" Tanya Nabila lagi kepada Septian. Nabila pun tidak tau apa yang ada di dalam kantong kresek ini

"Lu laper kan" Ucap Septian. Nabila tidak tahu itu semacam bertanya atau pernyataan.

"Nasi kuning?" Ucap Nabila bertanya lagi kepada Septian yang membuat Septian menjadi kesal pada gadis di depannya ini.

"Makasih" Ucap Septian kepada Nabila yang membuat Nabila menjadi bingung, karena harusnya dirinya yang mengucapkan terima kasih bukan malahan Septian.

"Untuk?"

"Lo udah mutusin gue" Ucap Septian yang membuat Nabila semakin terheran dengan pernyataan lelaki ini

"Kenapa?"

"Lo sekarang ngeselin! Jadi gue makasih banget lo udah mutusin gue"

-----

"Lo sekarang ngeselin! Jadi gue makasih banget lo udah mutusin gue"

Kata kata Septian masih terus terngiang di pikiran Nabila, membuat Nabila menjadi tidak fokus sedari tadi.

"Gue ngeselin? Bukannya dirinya lebih ngeselin?!" Ucap Nabila berbicara kepada dirinya sendiri. Di tengah tengah bisingnya kelas karena lagi dan lagi kelas Nabila kosong pelajaran!

Annoying BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang