"Cewe, godain abang dong" Nabila menatap sinis ke arah Kelvin yang entah sejak kapan ada di samping nya.
Sudah 1 minggu semenjak perjanjian itu di ucapkan, dan sudah 4 hari yang lalu Septian meningalkan nya disini. Tentunya dengan sebuah janji.
"Hidup lo itu kayaknya gabut banget ya? Selalu aja gangguin orang" Kelvin terkekeh mendengar ucapan spontan Nabila. Memang, hal yang paling menyenangkan bagi Kelvin adalah mengganggu ketenangan Nabila.
"Tau aja lo"
"Vin..." panggil Nabila
"Kenapa?" tanya Kelvin antusias, dirinya berfikir Nabila akan meminta sesuatu padanya dan itu membuat Kelvin bahagia jika di repotkan oleh gadis dingin ini.
"Jangan deketin gue, gue lagi nungguin Septian. Gue gamau main belakang sama dia"
-----
"Gimana hubungan lo sama Septian?"
Entah mengapa, hari ini banyak sekali orang yang tiba tiba datang dan bertanya membuat Nabila terkejut. Di tolehkan nya kepala Nabila ke belakang, di dapati nya Rehan yang sedang memegang botol minuman yang kadang buat ga fokus.
"Baik, kenapa?" Rehan menyunggingkan senyuman, membentuk senyuman sinis. Di liriknya Nabila yang sedang memainkan sepatunya.
"Gue cuman ngasih tau, jangan terlalu berharap sama Septian, kalau lo gamau sakit hati nantinya"
Nabila mengernyitkan keningnya tanda tidak mengerti dengan ucapan Rehan. Ketika akan bertanya, Rehan sudah meninggalkan Nabila dengan berbagai macam pertanyaan dan tidak ada satupun yang terjawab.
------
Sepanjang pelajaran berlangsung, Nabila tidak bisa fokus kepada guru yang sedang menerangkan beberapa materi di depan kelas, tetapi pikirannya melayang kepada ucapan Rehan beberapa saat lalu.
Perkataan, ekspresi, nada bicara Rehan yang sangat serius begitu terngiang ngiang di kepala Nabila. Tapi, kata kuncinya hanya satu, yaitu bertemu dengan Septian dan meminta klarifikasi yamg sejelas jelasnya.
Tapi bagaimana untuk meminta klarifikasi Septian? Bertemu saja tidak bisa karena terbentang jarak yang cukup jauh.
Nabila terus memutar otak agar dirinya bisa mengurangi setidaknya sedikit dari rasa penasaran yang semakin menjadi di otaknya.
"Kenapa banyak banget yang jadi penghalang hubungan gue sama Septian?" batin Nabila berkata. Jika terus seperti ini Nabila bisa stress karena memikirkan masalah yang sebenernya bukan dirinya yang menjadi penyebab masalah itu.
"Kenapa juga Septian ngga pernah cerita apa pun kepada gue dulu"terus, batin Nabila berkata. Dengan melamun, bahkan sampai tidak sadar bahwa sedari tadi mrs Cristie tengah memanggil manggil namanya.
"NABILA ANINDYA!" habis sudah kesabaran mrs Cristie, sedari tadi dirinya memanggil manggil nama Nabila. Namun, hanya lamunan kosong yang dirinya dapatkan.
"Kamu kenapa, hah?!" geram mrs Cristie. Mrs Cristie memang terkenal dengan kedisiplinan. Bila ada satu saja murid yang terlihat melanggar aturan. Maka, siap siap saja satu kelas yang akan kena getahnya.
"T-tidak apa apa miss" Nabila menjawab dengan takut takut. Di pandangnya seluruh murid di kelas ini. Dan sial, mengapa semua orang menatap Nabila?
"Berdiri, keluar, dan jangan ikut pelajaran saya selama 3 minggu berturut turut" galak mrs Cristie. Mrs Cristie tidak suka jika ada murid yang tidak memperhatikan nya ketika sedang mengajar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Badboy
Teen Fiction"Jadi lo cuman jadiin gue bahan taruhan lo doang?" Berawal dari sebuah taruhan dengan teman temannya. Septian Arya mendekati Nabila anindya sebagai target taruhannya. Nabila, sekertaris kelas yang terkenal cerewet dan rajin. Apakah bisa Nabila yang...