Oke gais jadi ini part khusus buat Glo dan Septian lebih tepatnya flashback. Biar kalian jelas sama hubungan mereka oke.
~~~~~~~~~~~~~
"Glo!"
Gadis dengan rambut pendek itu menoleh ketika mendengar namanya di panggil. Senyum menghiasi wajah cantik gadis yang sekarang duduk di bangku kelas 3 SMP
"Iya?" Senyum masih terus menghiasi wajah cerah Glo di pagi hari ini.
"Aku nyari nyari taunya disini" Lelaki itu tersenyum ke arah glo, dirinya merasa beruntung memiliki Glo, karena gadis ini beda dengan gadis lain seusianya.
Glo yang mahir memasak, bahkan Glo yang sudah menjadi seorang model di usianya yang bisa di bilang masih muda.
"Kenapa? Kamu pasti lari lari kan, keringetan gini!" Septian tersenyum lagi ketika mendapatkan perhatian dari sang kekasih.
"Ga kok cuman tadi sempet panik"
Wajah kekhawatiran Glo berubah menjadi wajah bingung. "Kenapa nyariin aku?"
"Tadi aku dapet kabar katanya kanu lagi berduaan sama Dani di taman belakang, makannya aku kesini. Tanya aku di bohongin sama si Rahmat!" Glo tersenyum mendengar nada marah yang itu artinya Septian cemburu padahal dirinya tidak bersama Dani disini
Memang, di sekolah ini banyak lelaki yang menginginkan Glo. Namun, pilihannya jatuh kepada lelaki badboy, penampilan seenaknya, pergi paling akhir, tetapi pulang selalu 1 jam sebelum bel sekokah di bunyikan. Yang selalu menggunakan alasan ke toilet padahal jajan bala bala di kantin.
Tetapi, itu semua tidak dijadikan alasan Glo untuk menolak Septian. Meskipun sering berkelakuan seenak jidat, tapi Septian masih tau caranya menghargai seorang wanita.
Setidaknya, itu membuat Septian memiliki Nilai plus di mata Glo. Dirinya selalu merasa aman bila berada di dekat Septian, dirinya selalu memiliki berbagai cara supaya Glo bisa tersenyum dan melupakan sejenak masalah yang dia pendam.
"Sana yuk!" Septian menunjuk bangku yang ada di taman belakang itu. Dirinya menggiring Glo menuju bangku tersebut.
"Ga kerasa yah 2 bulan lagi kita lulus" Septian tersenyum kecut, dirinya menatap lurus ke arah depan. Septian melirik Glo dengan ujung matanya, namun Glo sama seperti dia, sedang menatap ke depan.
"Ah iya! Udah saatnya kita nyiapin masa depan, udah saatnya kita mulai selangkah lebih dewasa, udah saatnya juga kita ngurusin hidup masing masing" Glo memelankan suaranya ketika 8 kata terakhir terucap lolos dari bibirnya.
"Masa depan, ya?" Septian bergumam sendiri. Dirinya bahkan masih belum punya tujuan untuk hidupnya kedepan. Dirinya---masih ingin bermain main dan membuat kenanngan indah dengan masa mudanya. Karena masa muda-nya tidak akan terulang dua kali.
"Iya sep, kamu udah harus mikirin masa depan kamu, mulai sekarang kamu harus punya cita cita supaya masa depan kamu cerah.
"Ntaran ae ah! Masih ada 3 tahun lagi sebelum aku bener bener lulus. Dan aku masih mau main main selama 3 tahun" Septian merengek sendiri kepada Glo. Glo sudah tau sifat kekasihnya itu. Dia, memakluminya.
"Kan galucu aja gitu kalau misalnya masa muda aku di habisin sama rumus dan belajar. Aku pengen buat kenangan yang bisa aku kenang saat aku udah ga muda lagi. Di saat aku tinggal duduk sambil senyum ngeliat anak anak aku nanti tumbuh besar"
Septian jadi geli sendiri ketika menyadari arah pembicaraan keduanya yang sudah berfikiran terlalu jauh.
"Dan juga, aku nanti bakalan ceritain semuanya tentang masa muda aku sama anak anak aku bahkan cucu aku. Tentang kamu, kenakalan aku, semuanya aku bakalan ceritain" Pandangan Septian masih lurus kedepan tanpa berniat memalingkan matanya ke arah lain. Glo diam diam menarik kedua sudut bibirnya sehingga membuat senyuman yang sangat sangat bahagia.

KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Badboy
Teen Fiction"Jadi lo cuman jadiin gue bahan taruhan lo doang?" Berawal dari sebuah taruhan dengan teman temannya. Septian Arya mendekati Nabila anindya sebagai target taruhannya. Nabila, sekertaris kelas yang terkenal cerewet dan rajin. Apakah bisa Nabila yang...