Tepat hari ini, tanggal 7 Maret. Dimana Nabila di lahirkan ke dunia ini, dan juga sudah 17 tahun Nabila menghirup udara dunia.
Sinar matahari pagi membuat Nabila sedikit terganggu dari tidurnya.
Hari ini hari minggu, dan jelas Nabila sangat malas untuk sekedar bangun saja.
Nabila yakin sekarang, ponsel nya pasti sudah sangat ramai oleh orang orang yang mengucapkan ucapan selamat ulang tahun kepadanya. Seperti tahun tahun sebelumnya.
Seakan teringat sesuatu, Nabila mengambil ponselnya dan menyalakan data seluler. Benar saja, ponsel nya langsung ramai dan membuat sedikit lag. Namun, itu semua tidak penting bagi Nabila. Yang dia inginkan hanya dia. Hanya Septian.
"Apa dia lupa?" Nabila menatap pantulan dirinya sendiri di cermin. Menatap sayu dirinya sendiri.
"Atau dia sama sekali ngga tau?" Nabila lemas jika semua itu menyangkut Septian.
Asal kalian tahu, entah kebetulan atau apa. Hari ini, hari ulang tahun Nabila. Dan hari ini juga adalah hari dimana Septian akan kembali ke Indonesia dan menemui Nabila kembali. Ya, semoga.
"Gue degdegan asli. Gue takut harus benci dia buat yang ke dua kalinya" Nabila bergumam, melamun membayangkan apa yang akan terjadi jika janji yang sudah Septian buat, Septian ingkari juga sendiri.
"Semoga aja dia cowok tulen yang bisa nepatin janjinya"
"Iya, semoga" harap Nabila.
--------
Nabila mendapatkan pesan dari Natasya untuk datang ke cafe yang sudah Natasya tentukan tadi.
Nabila sebenarnya sudah tahu apa yang akan Natasya lakukan kepadanya.
Palingan hanya akan memberi surprise seperti tahun tahun sebelumnya. Namun, hari ini entah apa yang Natasya rencanakan. Karena, meskipun selalu memberi kejutan, kejutan itu setiap tahun selalu berbeda dan membuat Nabila terkesan.
Segeranya Nabila membersihkan diri dan menyiapkan semuanya, Nabila tidak akan memakai baju yang terlalu bagus, karena ini juga acara dirinya dan Nabila takut akan terjadi hal hal yang di luar pikirannya.
Seperti tiba tiba ada air dan telor yang jatuh ke kepalanya. Bisa kan?
"Mah, bila pergi dulu ya" Nabila menyalami mamahnya yang sedang ada di ruang tamu.
"Hati-hati ya bil" Nabila hanya mengacungkan jempol nya tanda bahwa ia akan mengikuti apa perintah mamahnya
Nabila langsung naik ke taksi yang sudah ia pesan dari awal. Dalam hati, Nabila berharap semoga hari ini, di hari yang sangat berbahagia menurut Nabila, Septian akan datang dan menempati janjinya. Ya semoga.
Di tempat lain
Septian menggigit bibirnya dengan keras, sedari tadi Septian hanya mondar-mandir memikirkan suatu cara.
Ia sedang memikirkan bagaimana caranya untuk bisa kembali ke Indonesia. Hari ini juga.
"Kamu ngapain sih mondar mandir kayak setrikaan? Duduk aja disini" gadis yang tadi berbicara adalah Glo. Septian menatap Glo dengan pandangan yang tidak bisa di artikan.
"Glo, lo bisa diem ngga sih? Kalau ngga bisa ngasih solusi mendingan diem" Septian kembali memikirkan cara untuk kembali ke Indonesia.

KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Badboy
Teen Fiction"Jadi lo cuman jadiin gue bahan taruhan lo doang?" Berawal dari sebuah taruhan dengan teman temannya. Septian Arya mendekati Nabila anindya sebagai target taruhannya. Nabila, sekertaris kelas yang terkenal cerewet dan rajin. Apakah bisa Nabila yang...