Part | 26

1.6K 43 3
                                    

Sheilla membuka matanya. Dan hal yang pertama kali ia lihat adalah Reyhan yang membawa sebuket bunga lili yang besar.

Ini indah. Ini indah. Sangat indah.

Sheilla menatap manik mata Reyhan. Mencoba berbicara melalui tatapan matanya. Bibirnya kelu, semua kosa kata seolah menghilang dari otaknya.

Sheilla berdiri dan menerima buket bunga itu.

"Rey.." ucapnya dengan suara parau.

Reyhan mengangguk dan mengangkat sebelah alisnya.

"Its so beautifull," tangis Sheilla pecah.

'Ah elah ngapain nangis, sih'. Batin Reyhan.

Reyhan membantu Sheilla menyimpan buket bunga itu, lalu menuntunnya berjalan.

"HAPPY BRITHDAY EASY COUPLE!!"

Sheilla terlonjak karena sedari tadi ia menundukan kepalanya.

Dilihatnya para sahabatnya, anak-anak Band Axempo, Raga, Bi Sumi, dan.. Ayuni. Bundanya Reyhan.

Sheilla menutup mulutnya, ia baru menyadari dekorasi di rooftop ini. Begitu kental dengan film favoritnya. Robocar Polly dan Kartun Kambing.

Sheilla tertawa bahagia dan geli.

Bian membawa kue ulang tahun Sheilla dengan motif Elmo juga kartun favoritnya.

"Happy birthday to there, Happy birthday to there, Happy birthday.. Rese," asal Bian dan Ferdika.

Sheilla hanya diam tak menyangka bahkan ia lupa jika sekarang adalah hari ulang tahunnya. Tunggu, 'Happy birthday to there?'. Itu berati Reyhan juga?

Sheilla menatap Reyhan penuh tanya, "Iya sayang. Kita samaan," Sheilla tertawa bahagia.

Ayuni memeluk Sheilla dari pinggir, "Bundaa.."

"Tiup lilinnya dong. Terus make a wish,"

Sheilla dan Reyhan mengangguk. Mereka berdua memejamkan mata mereka.

'Semoga Sheilla terima lamaran gue, dan jadi istri dunia akhirat gue'. Reyhan.

'Aku ingin Reyhan selalu ada di samping aku'. Sheilla.

Mereka membuka mata dan terdiam, "Ko lilinnya mati sih?" Kesal Reyhan.

"Ck, yaiyalah lo lama sih. Disini tuh anginnya kenceng," kesal Bian

"Liat tuh tangan si Ferdika aja sampe merah jagain lilin lo," sahut Taqqi.

Reyhan hanya cengengesan.

Sheilla mengambil satu lilin yang tertancap di permukaan kue itu, "Ka, aku pinjam pematik yah"

Ferdika segera memberikannya pada Sheilla dengan senyum terbaiknya.

"Gausah senyam-senyum," kesal Reyhan.

Ferdika hanya membalas dengan tatapan sinisnya.

Sheilla menyalakan lilin itu, lalu "Ayo Rey. Cepet kita tiup keburu mati lagi,"

Wush.. padam.

***

"Ka Yuvi ga kesini ka?" Tanya Sheilla setelah acara ultahnya tadi.

Raga tersenyum, "Ngga de, rawan ah buat dia ke tempat tinggi gini, mana ga ada lift lagi," jawab Raga dengan senyum bahagianya.

"Kenapa?"

"Kan Yuvi lagi hamil, de"

"Oh iyah. Sheilla jadi pengen hamil juga deh," ucap Sheilla dengan cengengesan yang berhasil membuat jantung Raga ingin copot.

My Little Fairy (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang