Part | 32

1.7K 36 1
                                    

"Aku pengen makan sama kamu," rengek Reyhan dengan puppy eyes nya.

"Gak,"

"Ko ngambek sih,"

"Kamu nyebelin!"

"Tapi ngangenin, ya kan?" Goda Reyhan dengan mencolek dagu Sheilla.

"Ih! Kamuga boleh yah sentuh-sentuh aku!"

"Alah, waktu itu aja meluk. Lagian bentar lagi kan kamu bakal jadi istri nya Reyhan," goda Reyhan lagi.

"Sebenernya sih, tinggal aku batalin aja kalo mau, terus bilang sam--"

"Keluar! Ganti baju sana. Terus kita makan," gerutu Reyhan sementara Sheilla telah tertawa terbahak-bahak.

"Gamau masuk dulu? Ga ada Ka Ra---"

"Iya nanti aku nyusul. Cepetan! Aku udah laper," potong Reyhan lagi.

Sheilla keluar mobil dengan tertawa kembali. Sementara di dalam mobil, Reyhan sedang mengumpat sebal.

"Sabar, Jir. Sabar,"

***

Reyhan duduk di pojok sofa, karena itu tempat yang aman untuk bersembunyi bila ada Raga. Sekedar untuk berjaga-jaga saja bila ada Raga.

Reyhan memang tak ada masalah dengan Raga, tapi setelah acara lamaran kemarin ia merasa tidak enak.

"Ck, lama banget sih Sheilla" gerutu Reyhan.

"Ck, gue kebelet pipis lagi," Reyhan berjalan ke arah kamar mandi yang berada di sebelah utara kamar Sheilla lalu ia masuk untuk menuntaskan 'itu'.

Sheilla keluar dari kamarnya lalu mencari keberadaan Reyhan untuk segera melanjutkan jalan bersama Reyhan.

Seingatnya tadi Reyhan ikut ke dalam dan duduk di pojok sofa.

"Rey?"

Sheilla mengernyit. Mengapa Reyhan tak ada pikirnya. Akhirnya ia menunggu di kursi dekat tangga.

"Pegel juga yah," gumamnya sambil menengadahkan kepalanya ke atas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pegel juga yah," gumamnya sambil menengadahkan kepalanya ke atas.

Reyhan keluar dari kamar mandi dengan perasaan leganya.

"Astaghfirulloh!" Kagetnya. Sheilla pun ikut menegakan badanya, "Ada apa?"

Reyhan terus memandangi Sheilla lalu ia berdecak dan mengalihkan pandangannya ke jendela. Selalu saja jendela. Haha.

"Ck, Ganti"

"Kenapa?"

"Itu terlalu terbuka, sayang". Sheilla terkikik lalu ia berdiri dan menghampiri Reyhan.

"Katanya kalo depan kamu boleh," lalu berjalan ke arah kamarnya.

Reyhan meringis sendiri lalu duduk di pojok sofa lagi sambil menunggu Sheilla.

My Little Fairy (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang