Part | 36

1.6K 37 0
                                        

Sheilla membuka pintu rumahnya dengan perasaan yang sangat buruk. Dan seperti biasanya rumahnya selalu dalam keadaan sepi.

Karena Raga harus pergi berkerja di kantor dan harus pulang sore, sekali sementara Yuvi masih belum mendapat cuti dari Rumah Sakit dan terkadang pulang larut malam.

Dan... Alwi?

Ceklek..

"Shei? Lo ada di rumah?"

Sheilla menyalakan lampu ruang keluarga. Di lihatnya Alwi yang berdiri mematung di ambang ruang keluarga dan dapur.

Tiba-tiba Alwi berjalan dengan cepat ke arah Sheilla dan merengkuhnya dengan perasaan marah, kesal, rindu, dan... ah.

Seketika Sheilla mematung, namun sedetik kemudian Sheilla melepaskan pelukan Alwi.

"Wi! Apa-apaan sih?!" Kesal Sheilla.

Alwi menatap Sheilla dengan sangat lekat dan mendekatkan wajahnya ke arah Sheilla.

Sheilla ketakutan lalu ia mundur ke belakang secara perlahan.

"Wi? Kamu apa-apaan sih?" Lirih Sheilla karena sekarang ia berada di sudut ruangan.

Alwi semakin mendekatkan bibirnya ke arah bibir Sheilla.

Semakin dekat...

Dekat...

Semakin sangat dekat...

Dekat...

Dekat...

Alwi menghapus air mata dari sudut mata Sheilla dengan lembut. Alwi memejamkan matanya dan ia merasakan nafas Sheilla yang tersenggal-senggal.

"Aku mencintaimu Sheilla,"

Seseorang menarik kerah baju Alwi dengan sangat kencang.

"BAJINGAN!"

BUGH!!

"BANGSAT!!"

BUGH!!

Sheilla terduduk lalu menagis histeris dengan menelungkupkan kepalanya di antara lututnya.

"BANGSAT! LO TEMAN MACAM APA HAH?!" Bentak Reyhan.

Ya, itu memang Reyhan. Ia memutuskan untuk menyusul Sheilla ke rumahnya. Namun alangkah terkejutnya ia melihat pintu rumah Sheilla terbuka dan lagi Alwi sedang berusaha... gak pantas untuk di sebut.

"LO YANG LEBIH BANGSAT REY!! LO YANG LEB---"

"ARGHH!!!"

BUGH!

Sheilla menutup telinganya dengan terus menangis histeris mendengar apa yang ada di hadapannya.

BUGH!

BRAKK!!

BUGH!!

Kemarahan Reyhan telah sampai di ubun-ubun ia tak memperdulikan akibat ulahnya ini. Reyhan terus menghajar Alwi tanpa rasa iba.

Reyhan menarik kerah Alwi yang sudah tidak berdaya.

"BAJINGAN!! CIH!" Reyhan meludahi Alwi tepat di wajahnya.

BUGH!!

Sebuah tendangan keras tepat mengenai bahu Reyhan sehingga membuat Reyhan terpental hingga punggungnya menghantam meja ruang keluarga.

"LO PADA NGAPAIN HAH?!"

"JAWAB GUE!!"

"Ka... Ra... Ga..."

My Little Fairy (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang