Part | 44

1.6K 39 0
                                    

Sheilla mencium punggung tangan Raga dan Yuvi bergantian, sementara Reyhan mengangkat dagunya tinggi karena kejadian semalam saat Raga mengucek habis kepalanya.

"Yang, salim dong sama Kak Raga," suruh Sheilla dengan mencolek lengan Reyhan.

Reyhan melirik istrinya itu, "Harus yah?"

"Yaiyalah lo ade ipar gue sekarang," sahut Raga dengan angkuh sementara Yuvi terkekeh sambil mengusap perutnya.

"Ko gue ngerasa ada nada-nada mengerikan yah?" Cibir Reyhan dengan mulai melangkah ke arah Raga.

"Cepet lo sini, salim sama Kakak ipar," seru Raga dengan senyum devilnya.

Reyhan melihat ke arah Sheilla yang menatapnya dengan tatapan sinis lalu ia menghela nafasnya pasrah.

Reyhan menarik tangan Raga lalu menyalaminya dengan malas, saat ia akan menyalami Yuvi ia mempunyai ide gila untuk membalasnya.

"Rey, aku ke kamar dulu yah. Kayaknya ada yang ketinggalan," tiba-tiba Sheilla.

'Good,' batinnya.

Reyhan mengangguk dan mengedipkan sebelah matanya. Tuhan, dari mana ia belajar genit seperti ini? Huh.

Sheilla berjalan ke arah tangga dan itu membuat rencana Reyhan semakin lancar.

Reyhan beralih dan menarik tangan Yuvi lalu menciumnya dengan menimbulkan suara.

"Muachh!"

Seketika Raga mengalihkan pandangannya dan melihat Reyhan tengah tersenyum manis samanismenatap Yuvi.

"Kakak cantik, ade ip--"

PLAKK!!

"Beraninya lo anak Bunda!!" Kesal Raga.

"KAKAK!" Seruan dari belakang membuat Raga menoleh dan melihat adiknya tengah menatapnya tajam.

Reyhan menyeringai geli, lalu mengaduh "Aduduh.. sakit Istriku , sakit.." manja Reyhan.

Sheilla segera menghampiri Reyhan lalu mengusap kepala Reyhan dengan sedikit berjinjit karena tubuh Reyhan yang tinggi.

"Istriku-istriku, jijik lo!" Cibir Raga. Kalo ada Sheilla, Raga tak bisa berbuat apa-apa pada Reyhan.

"Kak.. gak boleh bilang gitu ah sama Reyhan. Kak Yuvi lagi ngandung tuh..". Reyhan tersenyum lebar saat Sheilla membelanya.

"Mau ntar anak Kakak miripnya sama biawak?" Lanjutnya dengan masih mengusap kepala Reyhan.

Reyhan membelalakan matanya kaget, berbeda dengan Raga sudah tertawa terpingkal-pingkal.

"Iyah.. de. Gak maulah kita," sahut Yuvi dengan terkekeh pelan.

Reyhan bersungut sebal lalu mengamit tangan Sheilla yang masih mengusap kepalanya.

"Udah ah, ayok! Kita ke rumah Bunda dulu!"

***

"Yang, liat sini dong"

"Hm,"

"Yang.."

"Hmm.."

"Istriku..". Reyhan terus merengek karena merasa di abaikan oleh Sheilla yang terus fokus pada ponselnya.

"Hihi,". Reyhan menghela nafas berat, "Shei.. kamu ko fokus terus ke hape. Aku malah di kacangin,"

Sheilla malah terus masih ketawa-ketiwi sendiri dengan mata yang terus terfokus pada ponselnya.

"Kamu lagi ngapain sih?!" Gerutu Reyhan.

Sheilla masih asik dengan ponselnya, "Sayang.. waro atuh waro da salaki," gerutunya lagi.

My Little Fairy (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang