Part | 25

1.7K 43 3
                                    

Sheilla dan teman-temannya tengah berada di lobi kantor Reyhan.

"Anjis, keren emang pacar lo Shei" puji Melody dengan memperhatikan seluruh arsitektur kantor Reyhan.

Maudy berdecak jijik, "Norak lo,"

"Bodo ah,"

Beby hanya memandang kedua temannya itu dengan sinis, "Malu-maluin lo berdua,"

"Permisi, ade-ade cari siapa ya?" Tanya salahsatu karyawan Reyhan.

Melody melihat nametag yang karyawan itu kenakan, "Mar-ri-yo,"

"Iyah, nama saya Mario. Maaf cari siapa yah?" Tanyanya lagi.

Melody memekik dalam hati. 'Ajir sumpah gila, mahluk tuhan paling awesom ini, anjir!'.

"Nama saya Melody, Om, eh Pak? Kaka?" Ucap Melody so imut.

"NAJIS!" Bentak Maudy dengan menampol kepala Melody.

"Apaan sih lo?!"

"Udah deh kalian, berisik. Kami mau bertemu dengan Reyhan, Pak. Bisa?" Tanya Beby sopan.

Sheilla sedari tadi dia di belakang Beby dengan keringat dingin.

"Apa ada janji sebelumnya?"

"Ada,"

"Ga ada,"

Mario mengernyit aneh, "Maaf tapi tak sembarang orang bisa bertemu dengan Pak Bara, kalo ade-ade butuh kerjaan bisa menghubungi kesana," tunjuk Mario pada seorang bapak tua dekat lift.

"E-busseet!" Maudy bergedik ngeri. Sementara yang lainnya tertawa.

Sheilla memberanikan diri untuk bicara dengan gaya angkuhnya.

"Maaf, Pak. Kami memang tidak ada janji dengan Reyhan. Tapi saya ini Pacarnya," sinis Sheilla agar Mario percaya.

Namun Mario hanya tertawa saja dan geleng-geleng kepala.

"Om sehat?" Tanya Maudy dengan kesal.

"Tau ih, cakep tapi gila!" Gerutu Beby yang hanya terdengar olehnya dan Maudy.

Sementara Melody sudah tersenyum-senyum melihat cara Mario tertawa.

"Kenapa?" Sinis Sheilla dengan menaikan satu alisnya.

"Saya sudah, ke.. 5243 kali di tambah sekarang menjadi 5244 kali menghadapi fans Pak Bara, mereka mengaku sebagai pacar, tunangan, adik, saudara bahkan ada yang sampai pernah mengaku sebagai Istri kedua,"

Sheilla melongo, "apa?!"

Beby nampak kesal dengan Mario, ia mengeluarkan ponselnya lalu memberikannya pada Mario.

Mario tiba-tiba diam.

"Nah, diem kan lo" Beby.

"Yuah, girls. Cabut" angkuh Maudy. Melody yang masih diam di tempat di tarik paksa oleh Maudy.

"Sakit, ish!"

***

Sheilla dan ketiga sahabatnya masih diam di depan pintu ruangan Reyhan. Mereka tak berani masuk.

"Kita pulang aja yu," serah Sheilla dengan gugup.

"Apa?! Kita udah 48 menit lebih 29 detik diem di depan pintu ini dan kita ga akan tuntasin semua?" Melody.

"Abisnya aku gugup,"

"Lo kan pacarnya," kesal Beby.

"Lo masuk duluan gih," suruh Maudy.

My Little Fairy (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang