Part | 29

1.6K 40 1
                                        

Reyhan memantapkan dirinya sebelum membuka pintu ruang Sheilla. Di belakangnya ada para sahabat sekaligus personil band Axempo sedang menyemangati secara dramatis.

Reyhan menarik nafas dalam-dalam.

Ceklek..

Tersenyum.

Itu yang pertama Reyhan lihat. Sheilla tengah tersenyum melihat kedatangannya. Reyhan berjalan menghampiri Sheilla dengan senyum mengembang.

"Bagaimana keadaanmu?" Tanya Reyhan lalu duduk di kursi sebelah brankar Sheilla.

Sheilla mengernyit, "Better,"

"Syukurlah,"

"Ada apa?" Tanya Sheilla dengan memandangnya tenang.

Seketika Reyhan menjadi gugup. Entah mengapa ia merasakan atmosfer di ruangan ini sangat dingin dan mencekam.

Sheilla menyentuh pipi Reyhan dengan tersenyum, "I miss you,"

Reyhan membeku sedetik kemudian menggenggam tangan Sheilla, "Maaf, aku membuat luk--"

"Ssssttt. Rey.." Sheilla menggeleng. Yang berarti ia tak ingin membicarakan hal itu lagi.

Reyhan diam dan menunduk, "Shei, kenapa?"

Sheilla mengernyit dalam, "Apanya sih?" Lalu ia terkekeh.

"Kamu terlalu baik,"

"Memang itu perbuatan yang salah, ya?"

Reyhan menggeleng.

"Lalu?"

"Will you marry me? Dan menjadi satu-satunya peri di hidupku? Juga menjadi satu-satunya Bundadari dari anak-anaku?" Akhirnya kata-kata itu terucap juga dari mulutnya.

Lalu Sheilla tersenyum mengangguk dan kepalanya bergerak ke arah pipi kiri Reyhan secara perlahan.. perlahan..

PLAKK!!

Ferdika menampar Reyhan tepat di pipi. Reyhan mengumpat dalam hati. Ia kira itu kecupan manja dari Sheilla.

"REY!" Teriak Bian kencang.

Reyhan tersadar dari lamunannya, "Ah!"

"Lo ngapain masih ngejedog disini, bego!" Kesal Bian karena sedari tadi Reyhan hanya memandangi knop pintu itu tanpa berniat menyentuhnya.

Ngajedog berarti diam yang menyebalkan.

"Ck, awas! awas!" Kesal Bian lagi.

Lalu ia membukakan pintu ruang Sheilla dengan mudah.

Ceklek..

Reyhan, Bian, Taqqi, Alwi, dan Ferdika sedang berada di mulut pintu. Mereka melihat ke arah Sheilla dengan tatapan..

"SHEILLA!!"

***

Semua memandang sinis dengan tangan bersidekap ke arah pintu ruangan Sheilla kecuali Reyhan yang sedang berada di dalam.

Semuanya menggerutu kesal.

"Ck, cari keuntungan!" Ferdika.

"Cari kesempatan!" Taqqi.

"Memanfa'atkan wanita yang sedang lemah!" Alwi.

"Cari jodoh--wali" Bian.

Seketika semua pandangan beralih pada Bian Anggara si cucu kesayangan Enin Bella dan Abah Alex.

PLETAK!

TAK!

TAK!

My Little Fairy (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang