"BUNDAAA!!"
"BUNDA!!"
"BUNDAAA AYUUNNN!!!"
Reyhan terus memanggil Ayuni dengan berteriak kencang. Ayuni baru selesai memasukan adonan ke dalam oven.
"BUNDAAAA..."
"Aduh, apa sih Rey. Teriak terus"
Reyhan langsung menggiring Ayuni menuju sofa lalu Ayuni duduk di sofa itu.
Ayuni mengernyit heran, "Kenapa sih Rey?"
Reyhan langsung terduduk di hadapan Ayuni menciumi punggung tangan Ayuni layaknya seorang yang sedang sungkeman.
"Bunda, Bunda maafin Reyhan, Bunda.."
"Terimakasih, Bunda"
"Terimakasih selalu mendo'akan Reyhan,"
"Maafin Reyhan, Bundaa.."
"Ter--"
"Rey! Kenapa?" Kesal Ayuni. Pasalnya ini masih jauh dari lebaran.
Reyhan terus menciumi punggung tangan Ayuni. Lalu ia berhenti dan menangis lagi. Tangisan bahagia.
Emang apa salahnya laki-laki menangis?
"Ada apa, Nak? Sini duduk sebelah Bunda,"
Reyhan menggeleng, lalu ia sesikit mengangkat kepalanya walaupun masih menunduk.
"She--Sheilla,"
Ayuni menghembuskan nafasnya 'Sudah kuduga' batinnya.
"Iya, Sheilla kenapa?"
"Sheilla menerima lamaran, Reyhan. Bun"
Ayuni kaget dan terharu lalu ia mengangkat kepala anaknya dengan lembut.
"Alhamdulillah,". Reyhan mengangguk.
Ayuni mencium kening anaknya dengan penuh sayang lalu menatapnya dengan haru dan bahagia.
Reyhan memeluk Ayuni dengan penuh sayang, "Ter-terima kas-sih Bunda,"
Ayuni mengangguk dengan masih mendekap anak semata wayangnya itu.
"Sini, Rey. Duduk sebelah Bunda,"
Reyhan mengangguk dan berpindah tempat menjadi di sebelah Bundanya, Ayuni.
Ayuni merapihkan rambut anaknya lalu menghapus sisa air mata di wajah Reyhan.
"Nak.. kamu sudah tentukan mau kapan? Bunda tidak mau berlama-lama. Bunda takut terjadi hal yang tidak-tidak,"
Reyhan mengangguk, "Reyhan ingin nanti sore Bunda ikut ke rumah sakit menemui Sheilla, Bun. Tapi.."
"Tapi apa, Nak?"
"Raga,"
Ayuni ikut terdiam.
"Kamu bersihkan dirimu dulu, setelah itu kita ke rumah Raga"
***
"Tetep aja gue ga yakin sama lo,"
"Dengan alasan apa, Ga?"
"Ini udah yang ke-dua kalinya lo buat Sheilla gini,"
Reyhan terdiam. Di sebelahnya ada Ayuni yang tengah menepuk bahu anaknya itu.
"Ka.."
Raga menoleh pada Sheilla yang berada di samping kanannya, sementara Yuvi ada di sebelah kirinya.
"Kaka ga percaya sama, Reyhan yah?"
Raga menatap adiknya itu, lalu mencium puncak kepalanya, "Kepercayaan kaka berkurang dek,"

KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Fairy (TAMAT)
Roman d'amour#6 Schoollife 🌸 #8 Youngmarriage #8 Sahabat Kamu akan mengerti semuanya saat kamu telah merasakannya. Saat kamu melihat duniaku dengan matamu sendiri. Kamu akan mengerti bayangku dan takutku. Karena kamu bagian hidupku, kini. Love, Reyhan Anugrah...