Part | 16

2.3K 64 4
                                    

Sheilla menatap dirinya di depan cermin. Ia memakai baju hitamnya dipadukan dengan jeans panjangnya lalu tak lupa ia memakai topi karena cuaca hari ini sangat panas menurutnya.

Sheilla memperhatikan wajahnya di cermin "Ko, aku cantik yah" ucapnya pada dirinya sendiri.

Lalu ia terkikik geli dan membawa tas yang ada di atas kasurnya "Aku siap. Aku siap. Aku siap"

Namun saat ia membuka pintu ia teringat sesuatu dan menepuk jidatnya.

"Ya ampun, bisa-bisa Kaka sama Rey marah liat aku pake baju ini,"

Sheilla berfikir sejenak, lalu ia tersenyum dan memakai jaket jeans pemberian Yuvi tempo hari.

"Pake ini aja ah,"

***

Reyhan dan Raga tengah berbincang hangat di ruang tamu. Sesekali mereka tertawa.

"Bentar lagi tidur ada yang nemenin dong," kata Reyhan dengan tawanya.

"Yaiyalah. Gue mah enak, bobo nya di peyuk istri, ga cuma guling" kata Raga berniat memanas-manasi Reyhan.

"Sialan lo,"

Raga tertawa dengan terbahak-bahak.

Sheilla berjalan ke arah mereka dengan malu-malu.

"Shei?" Sapa Raga. Reyhan berbalik karena  posisinya membelakangi arah kedatangan Sheilla.

"Wahh.. pacar Reyhan cantik banget, nih" goda Raga lagi.

"Yaiyalah, pacar gue gitu" balas Reyhan dengan memcingkan matanya.

Raga berdecih "Cih, jijik tai!"

Sheilla hanya terdiam.

"Yu, Shei. Jangan gangguin macan yang mau kawin," Reyhan menarik tangan Sheilla.

"Awas aja, Lo!"

***

Saat di mobil, baik Reyhan maupun Sheilla sama-sama diam. Biasanya Reyhan selalu mengoceh tentang Bundanya, Ayuni, namun kali ini ia diam.

Sebenarnya Reyhan ingin bertanya sesuatu pada Sheilla. Namun ia ragu, jadi ia lebih memilih untuk diam.

Sheilla bersenandung kecil untuk menghilangkan rasa bosannya.

"Shei,"

"Iya?"

"Kamu mau kemana sekarang jalannya?"

Sheilla berfikir dengan menyentuh-nyentuh hidungnya yang membuat Reyhan menjadi sangat gemas.

"Aku pengen ice cream,"

"Siap, Peri Kecil"

Sheilla heran, kenapa sedari dulu Reyhan selalu memanggilnya dengan sebutan Peri Kecil.

"Kamu kenapa selalu panggil aku Peri kecil, aku udah 18 tahu"

Reyhan terkekeh pelan "Raga juga suka panggil kamu Peri kecil kan?" Tanya Reyhan.

Sheilla mengangguk membenarkan "Tapi itu dulu,"

Reyhan manggut-manggut saja dan tak menjawab.

"Jadi?" Tanya Sheilla merasa tak mendapat jawaban.

Reyhan menepikan mobilnya sebentar, untung keadaannya tidak macet atau banyak mobil berlalu lalang kesana-kemari.

Reyhan menarik lengan Sheilla lalu menciumnya dengan lembut.

"Karena kamu bagaikan Peri Kecil yang selalu mewujudkan keinginanku,"

"Perasaan Aku belum ada pernah wujudin keinginan kamu.."

My Little Fairy (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang