35.

3.9K 308 2
                                    

VOMENT
VOTE COMMENT

"Kenapa lagi??" ucap Zahra frustasi. Dengan tangan yang sedang menuliskan sesuatu di buku jurnalnya ia mencoba membenarkan benda pipih yang berada antara kepala dan juga bahunya.

"Gini Zahra, lo bilang dia udah pulang kan?" ucap seseorang di sebrang sana.

"Lo telpon gue cuma mo bilang gitu?? Lu ngabisin waktu gue elah." ucap nya jengah.

'Kalo bukan mantan temen udah gua maki lo' batin Zahra.

"Maaf, tapi ada hal yang penting mau gue sampai in ke dia." ucapnya santai.

Pikiran zahra yang awalnya terbagi dua, sekarang ia mencoba memfokuskan pikirannya pada satu ini.

"Iya, dia pulang jam segituan. Emang masalah apaan?"

"Lo pasti kaget, awalnya juga gue kaget, tapi mau gimana lagi gue nggak bisa nolak." Zahra jengah dengan sikap orang yang sedang berbicara dengannya.

"Langsung ke inti."

"Ohh oke. Jadi gue sama Sehun mo di jodohin." Bommm

Pulpen yang ia pegang terjatuh, zahra terkejut bukan main. Apa sebenarnya ini???

"Terus lu nggak nolak?!"

"Ya gimana lagi gu-"

Pip.

Zahra mematikan teleponnya sepihak. Ia sudah sangat muak dengan orang yang meneleponnya tadi. Apa dia ingin membuat hidup Sehun hancur seperti dulu??

"Bangsat tuh orang!!!" makinya frustasi. Sungguh zahra bingung, kenapa saat ia pergi jauh dari mereka kenapa masalah selalu ada? Bahkan di sini. Dokter Zhang Yixing selalu saja mengganggu nya.

Apa ia harus memutuskan pulang?? Tapi ia di sini belum genap sebulan. Itu mustahil untuk pulang.

###

"Kai.. Lo mo kerumah sakit?" tanya sehun pada kai yang sedang dalam perjalanan menuju parkiran guru.

"Nggak, gue lagi mau jemput temen gue di bandara." jawab kai.

Sehun pun mengangguk mengerti.

"Kenapa? Lu mau jenguk zee?" lanjut kai.

"Iya, mo ngasih sesuatu."

"Paan?"

"Kepo.."

Kai memberhentikan jalannya yang membuat sehun juga berhenti.

"Kenapa?" tanya sehun heran.

"Lo lagi suka ma orang yah?" bukannya menjawab kai malah melemparkan lagi pertanyaan yang membuat Sehun menjadi canggung.

Sehun mencoba mengalihkan perhatiannya. Sungguh saat ini tatapan kai sangat mengerikan. Seakan ia bisa menelanjangi nya.

'Sejelas itu kah?' pikir sehun.

Ia merutuki kenapa ia kaku sekali saat ini, membuat Kai tambah curiga.

"Nggak usah di jawab, gue tau jawabannya." ucap Kai sambil melanjutkan jalan nya yang tertunda tadi.

"Siapa?" tanya Kai tiba tiba membuat Sehun bungkam. Haruskah ia membicarakan ini dengan Kai yang sungguh mulut ember? Ataukah ia memang harus membicarakan hal ini dengan Kai?

Karna sehun tak menjawab, membuat kai kembali berhenti dan berbalik.

"Cerita ae lah sama gua, ntar gua bantu." ucap kai sambil menaik turunkan alisnya mencoba menggoda Sehun yang saat ini tengah menahan malu nya.

Kai sungguh bersyukur karna sahabatnya ini bisa membuka hatinya kembali dari kisah masalalunya yang demi apa pun Kai juga akan terbawa emosi saat mengingat semua penghianatan yang di dapat sahabatnya ini dari seorang wanita.

"Paan sih lo."

"Ciahh malu.." goda kai sambil terkekeh melihat salah tingkah Sehun yang mencoba menghindari tatapan mata Kai.

Mereka melanjutkan jalannya dengan keadaan hening. Kai yang sedang menerka siapa perempuan yang berhasil menggaet hati batu sahabatnya ini dan juga Sehun yang memikirkan bagaimana ia memberikan hadiah yang ia belikan untuknya.

"Sehun!!" panggil perempuan yang saat ini berdiri tak jauh dari nya.

Kai terlonjak melihat perempuan di depannya ini.

Perempuan itu mendekat, sedangkan sehun ia tak bisa menggerakan tubuhnya, ia seperti terkunci dan matanya juga seperti terkunci.

"Yoona" ucapnya lirih.

Perempuan cantik itu yang sungguh sehun hindari. Semua pikiran di kepala Sehun hilang, di gantikan dengan sosok di depannya ini.

Yoona tersenyum lebar melihat Sehun yang saat ini seperti patung.

"Lo.. Ngapain ke sini?" tanya Kai datar.

Yoona tersenyum manis. Sungguh manis, ini membuat Sehun mengalihkan pandangannya dengan cepat. Ia tak ingin jatuh ke lubang yang sama. Ia harus berhati hati. Tapi kenapa jantungnya masih sama seperti dulu saat ia bersama Yoona. Apa hatinya masih menunggu wanita itu kembali. Tapi ia juga merasakan hal yang sama dengan gadis itu.

Ayo sehun berpikir jernih lah. Batin sehun.

"Gue ada urusan sama sehun." jawab Yoona ramah.

Tidak ada yang berubah dengan sosok di depannya ini. Sehun merindukannya.

"Kamu ada waktu?" kali ini Yoona berbalik menatap Sehun yang saat ini juga tengah menatapnya.

"Nggak sehun mau ke tem-"

"Nggak gue lagi kosong." potongnya. Kai menatap sehun tak percaya. Ternyata temannya ini masih saja payah. Sungguh payah.

Yoona tersenyum manis membuat sehun dengan tidak sadar menarik bibirnya membentuk sebuah senyum tipis.

Andai saja Kai saat ini tidak di kejar oleh waktu untuk menjemput temannya di bandara mungkin ia akan ikut bersama kedua orang yang ada di depannya dan juga mencoba menyadarkan lelaki yang ada di sampingnya ini.

"Ya udah kalo gitu gue permisi." ucap Kai datar ia beranjak meninggalkan kedua anak manusia itu.

Kai harus mencari tahu apa yang terjadi.

###

BONUS!

"Jiiiii ya ampun lu nggak mau maapin gua??" nih anak kalo aja hari ini bukan lebaran udah gua jeburin ke kolam ikan dia.

"Males, sana lo jauh jauh."

"Ihhh Jiii ihhhh" kan kan kan pen banget gue geblak kepalanya.

Gue liat baek sinis. Ehh si baek malah masang muka melas yang pengen banget gue tampar :')

"Najis banget muka lu. Nggak cocok melas lu mah." kata lisa yang nyempil di gua sama guan.

"Lu diem lis. Udah urus aja tuh cowo lu yang jual ikan lele." anjir gua ngakak. Untung ae lisa buat gara gara sama baek kalo nggak, gue sama baek udah jambak jambakan kali.

"Ishh cowo gue tuh pengusaha yah." kata lisa kagak terima. Yang lain liatin mereka sambil ngakak sama kek gua.

"Iya pengusaha lele yah." anjir si baek.. Gua udah ngakak ini.

Si lisa pun langsung bangun dan langsung ngejambak rambut baek.

Kita semua ngakak.

Baru aja minta maaf maaf an ehh udah tarung lagi.😂😂

Lebarannya anak anak squad nya zee.

##

Yg di atas garing yah??? Sorry gua nggak tau mau nulis paan.😂😂😂

 Duda ✔ PCY (Trio Bangsat) [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang