Cek note bawah yaaa.. Jan di lewat
Saya juga mau minta saran kalian trimsss===========!!!!!!!!!!!!============
"Gimana? " wanita itu berbicara dengan nada angkuh.
"Maafkan kami, saat ini kami tidak bisa mendekat ke target karena keponakan Anda selalu bersama nya, dan juga pacar dari dokter itu selalu bersama." lelaki di sebrang sana berbicara lantang.
"Cihh, dasar keluarga bodoh. Kalau begitu jika mereka selalu bersama. Habisi mereka. Ohh atau ancam anak bodoh itu untuk datang dan menyerahkan diri." wanita itu tersenyum sinis, siapapun yang melihat nya saat ini sungguh seperti tokoh antagonis. Dan memang benar, ia adalah tokoh antagonis di sini dan ia mengakui nya.
Sambungan ia putus sepihak. Ia memandang pandangan kota London di depan nya yang sangat indah. Ia kembali mengotak atik benda pipih yang di pegangnya. Ia kembali tersenyum sinis saat melihat panggilan tak terjawab dari kakak nya. Suzy.
"Mungkin lo gak akan ketawa lagi, saat tiba tiba kabar anak lo, dua duanya mati kak."ucap nya penuh dendam. Ia kembali tertawa layaknya nenek sihir.
###
UTS udah selesai. Dan saat ini kembali menjalankan belajar efektif.
"Kamu ternyata berkembang dengan cepat zee."Dokter Seok memandang kagum zee yang tengah tersenyum manis di depannya.
Sebagai informasi, zee sudah tidak menggunakan kursi roda pink nya, tapi ia sudah beralih ke tongkat. Walau tulang zee sudah merekat satu sama lain, tetapi zee juga masih butuh penopang, tulang yang baru saja merekat akan kembali hancur jika ia terlalu memaksa kan diri berdiri tanpa penompang.
"Iya dong. Saya kan selalu patuh sama peritah dan larangan dokter."Jawabnya bangga. Guan yang berada di sebelahnya hanya mendengus dengan sikap zee yang terkesan sok manis ini.
Dokter Seok terkekeh dengan sikap zee yang sungguh nampak berpura pura manis di depannya.
"Iya iya. Kalo cepet kek gini, bisa jadi kamu 2 minggu lagi kaki kamu udah bisa di buka gips nya dan bisa berjalan normal."ucap nya di iringi senyum. Zee bersorak pelan.
"Kalau gitu kami permisi dok."Ucap guan sambil membatu zee berdiri. Dokter Seok mengangguk di iringi senyum.
"Bisa kaga lo?"tanya guan saat melihat zee yang masih sedikit kaku menggunakan tongkat yang baru bebarapa hari ia gunakan.
"Ini gue lagi belajar guan."jawabnya yang tengah fokus pada lantai di bawahnya. Guan hanya memandang jengah perempuan di sampingnya ini.
Ingatannya melayang saat ia mendapat telepon dari orang kepercayaan sang ayah, ayah nya sedang dalam keadaan tidak baik. Saham nya turun drastis, karena kebocoran data perusahaan.Guan tau maksud nya menelepon dan benar saja. Ayahnya menyuruh mengambil alih proyek yang tengah sang ayah kerjakan. Bukan sang ayah tidak bisa, tapi saat ini sang ayah tengah dalam keadaan tak baik, alkohol dan rokok tak pernah lepas dari nya. Hantaman batin selalu ia rasakan, sang istri yang entah kemana, anak sulungnya yang jauh darinya, dan gangguan anak keduannya yang selalu membuat kekacauan.
Dan guan? Ia sungguh merasa iba pada sang ayah yang menjadi korban sang ibu. Guan bukan tidak bisa untuk memegang perusahaan, bahkan dulu saat guan bersama sang ayah, jika sang ayah sedang dalam perjalannan luar kota atau kondisi kesehatan yang kurang sehat, guan selalu menggantikan sang ayah memimpin di perusahaan milik sang ayah. Itu sebabnya Ayahnya mempercayakan guan sebagai pemegang saham selanjutnya, walau sang ayah tau jika guan bukan lah anak kandung nya, ia tetap memberi saham nya pada guan.
Anak kedua nya yang bernama Seonho sunggu tak bisa di andalkan, ia selalu terlibat perkelahian, mencuri uang sang ayah, membawa wanita dalam apartemen nya, sungguh membuat kepala sang Ayah ingin meledak.
![](https://img.wattpad.com/cover/119152933-288-k196971.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Duda ✔ PCY (Trio Bangsat) [Selesai]
FanficGanteng?? beuh gk usah di tanya tinggi?? banget. lucu? iya pinter?? pasti bisa main musik?? hati aku aja bisa dia main in apa lagi cuma alat musik.. hah!! sexy?? uhh.. hot daddy banget dari semua ini dia kelihatan sempurna tapi sayang, dia... DUDA...