Di rumah Rani...
Rani baru saja keluar dari kamar mandi, dia pun segera masuk ke kamarnya. Dia mencari-cari ponselnya. 'Seingatku tadi di sini,' batinnya. Dia mencari ke seluruh sudut kamar, bawah selimut, di balik bantal, semuanya nihil.
Dia mencoba mengingat-ingat lagi, "tadi... ih di mana ya?"
Dia mengelilingi kamar, membolak-balikkan selimut dan bantal. Dia melakukannya hingga empat kali. "Gak mungkin di kamar aja hilang."
Kemudian terdengar suara ibunya memanggilnya, "Rani, dipanggil ayah tuh!"
"Iya, Ma, aku ke bawah." Dia pun keluar dan menuruni tangga untuk menghampiri ayahnya, dia terkejut karena sekarang ponselnya sedang dipegang oleh ayahnya.
"Duduk dulu sini," perintah ayahnya datar. Jantung Rani berdegup kencang saat itu, dia lupa kalau ponselnya sering diperiksa oleh ayahnya. Rani pun duduk di sofa di seberang ayahnya. Ayahnya masih sibuk menggulir-gulirkan layar ponsel Rani yang sepertinya sedang menampilkan percakapan pribadi. Rani dapat melihat bayangannya pada kacamata ayahnya. Setelah itu layar ponselnya dimatikan dan sang ayah mulai bertanya kepada anak kesayangannya itu.
"Damar siapa nih?"
Rani terdiam, dia tidak dapat menjawabnya. Dia terlalu takut menghadapi semua ini. Ibunya berada di kamar mandi, hanya Rani dan ayahnya yang berada di sana. Semua terasa seperti persidangan. Rani tidak dapat menatap wajah ayahnya. Lalu ayahnya berbicara panjang lebar tanpa memarahinya, nadanya begitu halus untuk anaknya.
"Jangan begini ya, nih HP kamu. Kamu bilang sama dia, kamu tuh masih gak boleh yang namanya pacaran ya. Kalo Ayah lihat kamu masih punya hubungan sama dia, atau sama siapapun, kamu gak usah megang HP. Nih HP kamu." Sang ayah menyodorkan ponsel itu kembali ke Rani, lalu Rani terdiam sampai ia memasuki kamarnya.
Rani merasa bodoh, merasa dirinya ceroboh entah mengapa. Batinnya bersuara.
"Aku main terima aja lagi.."
"Aku lupa gak bilang ke dia soal ini.."
"Kok jadi gini sih?"
Setelah cukup lama diam, dia merobohkan dirinya ke kasur dan menangis, dia tidak tau harus mengatakan apa kepada Damar.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Vanished Smile
Teen Fiction[COMPLETED] [#7 in smile - 17/7/18] Damar adalah seorang siswa yang periang layaknya siswa lain, dia bukanlah yang seperti orang-orang katakan, badboy atau semacamnya. Jiwa periangnya hilang saat hatinya tak pernah dihargai. Gimana ya akhirnya? Apa...