Benarkah?

36 1 0
                                    

Bulan-bulan perjuangan kelas XII dalam menghadapi berbagai ujian praktik, try out, sampai pada UN pun tuntas. Di hari terakhir UN, tepatnya seusai menghadapinya, Geng Jedar bersama Eli dan Fitrah berkumpul di taman komplek. Mereka banyak membahas soal-soal yang selama UN mereka kerjakan, mulai dari jawaban, tingkat kesulitan, dan pembahasan yang biasa dibicarakan oleh para pelajar.

Seusai menghabiskan topik pembicaraan, Joni menatap Damar dan bertanya, "gimana? Udah move on?"

Damar tidak menjawabnya, dia hanya tersenyum. Joni pun berkata lagi, "gitu dong, itu baru teman gue, iya gak?" Joni meminta persetujuan teman-teman yang lain, dan mereka semuanya mengangguk. Hal itu semakin membuat Damar semangat untuk merelakan enam bulan perginya Alisha.

Setelah itu, mereka lanjut bersenda gurau, saling melempar kacang--karena di sana mereka berkumpul sambil mengemili kacang dalam kemasan yang dibawa oleh Damar dan Eli--sambil kejar-kejaran di sekitar taman. Canda tawa mereka lepas begitu saja, mereka akan memanfaatkan sisa waktu di SMA itu untuk menjalani hari bersama sahabat-sahabatnya.

Karena mereka juga tahu, tidak ada yang bisa menjamin mereka akan selalu bertemu setelah SMA.

***

Damar dan Eli pun sampai di depan rumah seusai berkumpul di taman komplek. Saat Damar hendak membuka pagar rumahnya, Eli menahannya, "tunggu!"

Damar pun berbalik, "kenapa, El?"

Awalnya Eli ragu, namun akhirnya dia menyampaikannya. "Alisha ngasih aku tau sesuatu lewat mamanya," katanya.

Dahi Damar mengerut, "kapan ngomongnya?"

"Habis pulang dari rumah sakit, aku ditelpon lagi sama mamanya."

"Oh, terus? Alisha ngomong apa?"

"Hmm... kamu gak akan marah atau berubah kan sama aku?"

"Berubah kenapa? Ngomong aja kali..."

Eli butuh waktu beberapa saat hingga akhirnya dia menyampaikan apa yang dikatakan Alisha lewat ibunya, "katanya... Lisha pengen aku gantiin posisi dia."

Damar masih tidak mengerti, "maksudnya?"

"Aku harus jadi pacar kamu."

Damar terbelalak, pipinya memerah, karena belakangan ini Damar juga mulai menyimpan rasa kepada tetangganya itu, aduh Damar.

"Hmm... serius dia ngomong gitu?"

"Iya, masa aku bohong."

"Hmm... aku sebenarnya juga... belum lama ini suka sih, sama kamu..." Damar berkata dengan gugup, "terus kamu mau pacaran sama aku?"

"Ya, mau gimana. Amanah dari Alisha nih. Lagipula aku percaya sama kamu, Mar."

Damar dan Eli pun resmi menjalani hubungan, kali ini Damar percaya Eli akan menjaganya, begitupun sebaliknya.

The Vanished SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang