New Class 2

27 1 0
                                    

Hari pertama sekolah, hari pertama Geng Jedar, Eli, dan Alisha berada di tingkat akhir di SMA. Tradisi siswa-siswi yang berebut melihat daftar nama siswa di mading sekolah pun muncul lagi. Kali ini Difan yang mencari namanya dan teman-temannya. Meskipun tak begitu dekat dengan mading, Difan memiliki mata yang masih terbilang baik dan sehat, dia menyipitkan matanya sedikit untuk melihat lebih jelas. Dia melihat-lihat cukup lama, hingga teman-temannya jenuh di pinggir lapangan.

"Mana nih Difan?" tanya Eko sambil melihat jam di ponselnya.

"Entahlah, rame banget lagian tuh," kata Joni yang sedari tadi memperhatikan keadaan tempat Difan berada.

Tak lama, Difan pun kembali.

"Eh, noh dia," kata Eli

"Hei, dapat nih! Gue foto aja, kita sekelas semua."

Mereka tampak senang mendengar hal itu, namun juga masih tidak percaya. "Yang benar lo?" tanya Damar yang masih tidak yakin.

"Lihat aja fotonya itu," kata Difan.

Benar saja, nama mereka semua ada di kelas XII MIA 3. "Sini lihat," Joni memberikan ponsel Difan kepada Damar, dia dan Alisha pun melihat-lihat siapa saja yang sekelas dengan mereka.

"Ada Luis," kata Alisha.

Damar menoleh, "kamu kenal?"

"Dekat sama aku rumahnya."

"Oh.." sesaat, Damar ingat kejadian waktu seusai pensi.

Mereka lanjut melihat-lihat, Damar terkejut melihatnya, teman-temannya yang melihat itu lebih dahulu tidak memberitahunya tentang ini.

"Kenapa?" tanya Alisha bingung.

"Itu kamu gak lihat? Ada Aston, ada Rissa juga... hmm... Lah Vina? Hebat banget."

Teman-temannya yang mendengar hal itu pun tertawa, mereka sengaja tidak memberitahukan hal itu, "cie... reuni sama jejeran mantan!"

"Alisha jangan cemburu, Damar gak bandel kok," sahut Joni.

Alisha tidak tampak cemas atau semacamnya, dia membalas Joni dengan santai, "cuma mantan, bisa akur, kalo mereka gak mau ya udah."

"Tuh dengar kata Lisha!" seru Damar yang kesal.

Difan pun menenangkan, "udah, udah, nanti berantem, langsung ke kelas aja yuk!"

"Yang mana kelasnya?"

"Itu di sana," kata-kata Eko membuat semua tertawa, dia mengatakannya serius namun intonasinya persis seperti yang ada di iklan sampo. Eko pun bingung, "kenapa pada ketawa?"

"Nggak," sahut Eli.

"Jon, Fitrah sekelas juga ya sama kita?" tanya Eko sambil tetap berjalan.

"Iya njir, berasa film, apa-apa bareng," ujar Joni.

Alisha yang mendengar percakapan itu berbisik kepada Damar, "Fitrah pacaran sama Joni?"

"Iya, awet ya? Teman kamu?"

"Iya, kan sekelas sama aku kemarin, cuma jarang main aja."

Damar masih cemas karena nama-nama siswa yang akan belajar di kelas bersama dia dan teman-temannya. Soal Luis bukan apa-apa, Damar mencemaskan ketiga nama lainnya, yaitu Aston, Rissa, dan Vina.

'Semoga gak ada masalah sama hubungan gue dengan Alisha,' batin Damar penuh harap. Dia merasa ketiga nama itu bukan pertanda baik nantinya, namun tidak ada yang tau apapun yang Tuhan rencanakan.

The Vanished SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang