New Neighbor, New School, New Class, New Classmate (Elly) -- Part 2

30 2 0
                                    

"Hai, aku duduk sini?" tanya Eli saat sampai di meja yang dimaksud oleh Halim.

Alisha, begitulah namanya, yang sedang membaca novel pun terkejut menyadari adanya Eli di sana, "eh, oh, hmm... boleh, sini."

Eli menggantungkan tasnya di bangkunya, dia pun mencoba berkenalan dengan teman sebangkunya itu.

"Namamu Alisha?"

"Iya, kok tau?"

"Tadi... yang mana tadi orangnya ya," Eli mengedarkan pandang ke seluruh penjuru kelas, mencari Halim yang tadi mengantarnya, "oh, itu tuh... dia yang ngasih tau."

Alisha mendongak sebentar, "oh, Halim."

"Iya."

"Ngomong-ngomong kamu kelas mana? Kok di--"

"Aku baru, Sha," jawab Eli sambil tertawa.

Alisha bingung, rasanya tidak seperti biasa. Gadis ini sangat tidak fokus hari ini.

"Oh, baru. Maaf, maaf, aku gak tau. Dari SMA mana?"

"SMA Nusa 382."

"Wah jauh ya..."

"Iya emang..."

"Diantar orangtua?"

"Nggak, diantar teman-temanku tadi."

"Hmm? Teman-teman kamu pada kemari?"

"Nggak, anak XI MIA 2, salah satu dari mereka tuh tetangga sebelah aku persis. Jadi aku disuruh bareng mulu sama dia."

"Siapa?"

"Hmm... kenal Damar gak?"

"Lah dia?"

"Kamu kenapa? Pacarnya ya? Duh aku jadi gak--"

"Bukaaannn... aku cuma..."

"Beneran bukan pacar?"

"Nggak dih kamu mah..."

***

Jam pulang pun tiba, Geng Jedar pulang dan berangkat sekolah bersama Eli mulai hari itu. Di perjalanan pulang, mereka berbincang-bincang dengan Eli seputar hari pertamanya di sekolah baru.

"Damar, ada yang ngefans sama kamu."

"Cie, Damar punya penggemar," Eko kembali meledeknya. Diikuti 'cie' dari Joni dan Difan. Damar bersikap biasa saja.

"Siapa?"

"Kamu kenal Alisha?"

Wajah Damar sangat terkejut, begitupun yang lain sehingga membuat Eli bingung, "kenapa sih kalian?"

Geng Jedar sangat tau itu, lalu Difan memberitahu Eli, "lo belum tau ya, dia itu most wanted di sekolah, banyak penggemarnya."

Eli masih tidak percaya hal itu, "novel banget sih otak kamu, most wanted is only in... in cerita novel."

"Lah gak percaya dia, banyak yang ngefans sama dia. Tapi dia kok ngefans sama Damar?"

"Bukan ngefans juga sih," kata Eli.

Damar menghembuskan napas lega, namun Eli melanjutkan kalimatnya, "tapi suka."

Geng Jedar bertambah kaget sekaligus tercengang, "Damar disukai sama anak bule!"

"Damar disukai Madison Wolfe anjir!" ekspresi Eko tak tertahankan, membuat siapapun yang melihatnya ingin memotretnya diam-diam.

"Madison Wolfe siapa?" tanya Damar, dia terkejut namun tidak tampak tertarik.

"Lo cari aja di internet, dia main film Konjureng 2," jelas Joni. Eko mengangguk dan berkata, "mirip beneran dah, cuma Alisha kan mukanya Indo, tapi mirip cuy!"

"Bodo amat lah, ayo Eli cepat jalannya," ajak Damar karena tidak tertarik.

Mereka pun melanjutkan perjalanan pulang mereka, Joni, Eko, dan Difan heran mengapa Damar tidak tertarik bahkan ketika dirinya disukai gadis terkenal di sekolahnya.

Mereka membuat kesimpulan yang logis...

Ya,

Damar hanya perlu menyegarkan dirinya lagi.

The Vanished SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang