Pagi itu, Geng Jedar berangkat ke sekolah seperti biasa. Namun kali ini mereka punya satu anggota dalam rangka pergi dan pulang sekolah, yaitu Eli. Joni, Eko, dan Difan pun menggoda Damar agar dia tidak bersedih lagi.
"Ayo dong, Mar, gentleman."
"Iya nih, hmmm El, Damar jomblo loh."
Damar kesal mendengarnya, "lo apaan sih pagi-pagi udah kayak gitu."
Damar pun balas dendam, "Eli, kamu sampai lulus bakal gedeg lihat mereka, lihat aja kelakuannya."
"Ye... Damar, ngambek," tidak kalah, ketiga temannya menertawakan Damar. Eli hanya bisa menyimak dan sesekali tertawa.
"Bercanda, Mar," kata Joni yang membuat Damar sedikit tersenyum.
"Eli, mending kamu kenalin dirimu ke mereka," kata Damar, dia tidak bersifat datar kepada orang yang satu ini, karena dia pasti akan kenal bertahun-tahun dan mengetahui sifatnya hari demi hari.
"Harus banget ya? Kan kalian semua udah tau namaku."
"Yaaa nama lengkap, terus asal sekolahmu, dan apalah yang lain."
"Serius?"
Joni pun menggantikan Damar menjawab, "iyalah, El. Kita butuh perkenalan lo, kan kita gak baca tentang lo di balik buku lo."
Semua mendengar itu dan matanya terfokus pada Joni, "maksudnya?" Semuanya mengernyit heran.
Untungnya Joni dapat menjelaskannya, "identitas dia itu loh di buku tulis, kayak nama, kelas, mata pelajaran sih gak usah."
Eli menjawab polos, "tapi kan yang kayak gitu biasanya di depan, bukan di baliknya."
Mereka diam sejenak, lalu tertawa bersama. Eli pun teringat sesuatu, "eh iya katanya mau aku kenalan."
"Oh iya," seru geng itu hampir bersamaan. Lalu Eli memperkenalkan dirinya sambil terus berjalan.
"Namaku Tyanira Elly Herita, rumahku samping Damar. Asal sekolahku tuh SMA Nusa 382. Gak tau deh kelasku nanti di mana."
Eko yang cerewet bertanya, "umurnya?"
Eli sepertinya kesal dengan Eko, "ih umur mah sama lah sama kalian!"
Hal itu membuat geng ini tertawa karena Eli yang bersikap polos seperti itu. Mungkinkah Geng Jedar akan mengganti namanya setelah kehadiran Eli?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Vanished Smile
Teen Fiction[COMPLETED] [#7 in smile - 17/7/18] Damar adalah seorang siswa yang periang layaknya siswa lain, dia bukanlah yang seperti orang-orang katakan, badboy atau semacamnya. Jiwa periangnya hilang saat hatinya tak pernah dihargai. Gimana ya akhirnya? Apa...
