That's Our New Friend, Not Our Enemy

29 1 0
                                    

Kini Geng Jedar duduk paling depan, dan memilih barisan dekat pintu. Jadi, Damar dan Eko duduk sebangku di dekat pintu, sedangkan Joni dan Difan berada di belakangnya. Eli dan Alisha tak lagi berada di belakang, mereka ada di barisan kedua dari pintu, Alisha tepat berseberangan dengan Damar. Mereka telah merasa nyaman dengan posisi duduk itu, karena mereka juga beruntung karena masuk ke kelas lebih depan dibanding yang lain.

Ada satu hal yang membuat Damar risih, di belakang Alisha ada Vina dan temannya, karena Vina tidak lagi duduk dengan Lia. Sementara jarak tempat duduk Rissa, Aston, maupun Luis cukup jauh dari mereka.

Damar hendak keluar lantaran ingin membuang sampah kertas yang dia gunakan untuk membersihkan meja. Sesaat setelah dia membuangnya, Aston sudah berdiri tepat di hadapannya saat Damar berbalik. Menatapnya penuh yakin dan tampaknya dia ingin mengatakan sesuatu.

"Kita sekelas?" katanya serius, tanpa senyum di sana.

"Hmm, iya, kenapa ya?" kata Damar datar.

"Masih sama Alisha?" Damar sudah menduga Aston akan menanyakan itu.

"Ya," lalu Damar berjalan melewati Aston, namun tangannya tertahan.

"Kok gitu lo?"

"Mau ngomongin apa lagi?"

Terdiam sejenak, Aston pun tersenyum dan berkata sambil menepuk-nepuk punggung Damar, "santai, gue udah ngerti, tapi biarkan gue ngefans sama cewek lo. Gue gak ngelihat macam-macam, oke?"

Damar tersenyum sinis, 'mana bisa gue percaya sama lo, Aston,' katanya dalam hati. Kemudian Damar berkata, "santai," dia pun kembali ke dalam kelas, meninggalkan Aston yang berbalik badan menghampiri teman-temannya yang berada di lain kelas.

Baru saja Damar duduk, Alisha bertanya, "diapain sama Aston?"

"Hmm? Oh, Aston... gak diapa-apain."

"Kirain diapain."

Lalu Luis menghampiri geng itu, "sekelas nih kita, hahaha." Luis dan Geng Jedar pun melakukan toss. Melihat Alisha ada di sana, Luis langsung teringat sesuatu.

"Cie, Damar laku nih sama cewek most wanted!" Alisha menepuk punggung Luis dengan buku tulis saat mendengar itu.

Kemudian Luis berbalik badan, "apa sih Lisha?" tanya Luis sembari tertawa kecil.

"Berisik banget sih lo, Luis!" Alisha terus mencoba memukul Luis dengan buku tulisnya. Geng Jedar termasuk Damar serta Eli menertawakan Luis yang diserbu pukulan buku tulis Alisha terus-menerus. Vina yang berada di belakangnya tampak tidak peduli dengan keadaan itu.

Kondisi kelas juga tengah ramai, seperti kelas lainnya, mereka mulai bisa berbaur dengan teman-teman baru, atau mereka yang masih malu-malu, suara gaduh bersatu padu membentuk keramaian kelas yang akan dirindukan setiap mereka yang merasakan.

The Vanished SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang