1

20.6K 1.3K 102
                                    

Waktu menunjukan pukul 5 subuh ketika seorang pria sedang sibuk di dalam dapur, sesekali ia melihat keluar jendela yang tepat di depannya sambil menggumamkan kata. "Yeah masih gelap, aku punya banyak waktu." setelah berhasil memakai jas kantornya dan mengikat dasi di lehernya pria tersebut membuka kulkas dan mengeluarkan tiga telur dan menyimpannya ke atas meja makan di belakang nya.

Mari kita panggil dia Namjoon. Kim Namjoon, seorang Ayah tunggal lebih dari 2  tahun ini.
Selama apapun dia sudah sendiri dan membesarkan kedua anaknya tetap saja, dia hanya orang bodoh di dalam dapur melupakan otak jeniusnya yang berguna di kantor.

Namjoon menyalakan kompor yang di atasnya ada wajan kecil, memberi sedikit demi sedikit minyak, lalu dengan cepat memecahkan telurnya ke pinggiran tembok di samping kompor dan memasukan ke dalam wajan tersebut.

"Shit, aku lupa ini belum panas."
ucapnya sedikit mengumpat saat menaruh tangannya di atas wajan tersebut.

Namjoon sedikit blank untuk beberapa detik sebelum otaknya kembali dan membuka kulkas, mengeluarkan 2 bungkus susu dengan rasa sama yaitu vanilla. Hanya saja ketentuan umur yang membedakannya, Namjoon dengan cepat menuangkan beberapa sendok sesuai aturan ke setiap gelas di atas meja makan lalu menyeduhnya dengan air panas.
Sibuk mengaduk ngaduk gelas berisi susu, Namjoon melupakan telur gorengnya yang sebentar lagi akan menjadi telur gosong -begitu kata si sulung saat melihat karya daddynya-
.
.
.
.
.
Namjoon memperhatikan setiap piring yang berisi nasi dengan telur mata sapi di atasnya, telur untuk kedua anaknya sebenarnya Namjoon berusaha membuatnya sempurna tapi malah ada yang belum matang dan terlalu matang.
-Gosong-
Namjoon menghela napas pelan sambil mengelap keringat di wajah dengan lengan jasnya, merasa bersalah karena tidak pernah berhasil memasak makanan rumah dan selalu berakhir dengan memesan makanan dari luar. Namjoon tahu itu tidak terlalu baik tapi mau bagaimana lagi, kedua anaknya harus makan.

"Pagi Daddy~"

Namjoon meluruskan pandangannya ke arah pintu dapur dan melihat seorang anak sekitar berumur 4 tahunan berjalan menghampirinya dengan tangan yang sibuk mengucek ngucek matanya, Namjoon berjalan mendekati putranya tersebut lalu memangkunya,  dan membereskan rambut anaknya yang terlihat berantakan. Namjoon tersenyum hangat melupakan kelelahannya satu jam tadi.

"Bagaimana tidurmu jagoan?" Namjoon berjalan menuju kursi meja makan dan menarik kursi khusus anak-anak didekat sebuah kabinet dan menaruh Yoongi, putra sulungnya di sana.
Namjoon menggunakan kursi tersebut karna mengingat kursi meja makan terlalu tinggi untuk kedua anaknya, takut jika salah satunya jatuh saat ia tidak bisa mengawasinya.

"Aku tidak bermimpi semalam Daddy,"

Namjoon hanya mengusak kepala anaknya tersebut dan bergegas keluar sebentar dari dapur untuk melihat putra bungsunya yang mungkin akan bangun sebentar lagi, dengan sebelumnya menyuruh Yoongi untuk menghabiskan sarapan dan meminum susu yang berada di gelas kumamon kesayangannya.

Namjoon membuka pintu kamarnya dengan perlahan dan memasukan kepalanya ke dalam, ia tidak bisa menahan senyum gemas ketika melihat putra bungsunya sudah duduk di atas kasur dan memainkan kakinya dengan mulut terbuka -menguap- membuat kedua matanya hilang.

"Kau sudah bangun?"

Namjoon langsung memangku Taehyung yang baru saja bisa berjalan, Taehyung memang sedikit lambat pertumbuhannya.
Taehyung menggosok gosokkan hidungnya ke pipi Namjoon ketika Namjoon mencium bibirnya.

"Bisakah kau tidak usah tumbuh lebih tinggi lagi? Kau menggemaskan."

Namjoon berjalan keluar dari kamar masih dengan terus membawa Taehyung berbicara walau tahu yang dia dapat hanya gumaman gumanan tidak jelas ciri khas bayi.
Hanya dalam waktu tertentu dia akan memanggilnya 'Daddy'.
Dan itu cukup membuat mata Namjoon berkaca seperti saat Yoongi pertama kali memanggil nya 'Daddy'.
.
.
.
.
.

Namjoon mengernyitkan dahinya saat melihat Yoongi tidak menyentuh sarapannya sama sekali bahkan susunya masih terlihat penuh,
Namjoon menolehkan kepalanya pada Yoongi dengan pandangan sedih.
Apakah Yoongi mulai bosan memakan telur goreng -gosong-nya? Apakah Yoongi mulai akan protes dan meminta Namjoon untuk memesan makanan saja?
Atau Yoongi---

"Daddy ,aku ingin mandi lebih dulu." ucap Yoongi sambil mengangkat kedua tangannya meminta Namjoon untuk menurunkannya dari kursi.

"Ah kau benar juga, sebelum sarapan kita harus mandi. Maaf Daddy lupa,"
dengan cepat Namjoon menarik satu lagi kursi anak dan menyimpan Taehyung kesana, dengan sebelumnya Namjoon menjauhkan gelas dan piringnya dari jangkauan Taehyung, anak itu terlalu aktif.
Namjoon mengangkat Yoongi dan menurunkannya ke lantai,
Yoongi dengan cepat masuk kedalam kamar mandi dengan suara Namjoon yang menyuruhnya untuk tidak lari lari di dalam kamar mandi.

Namjoon sesekali melihat ke dalam kamar mandi dan melihat tubuh mungil tapi berisi Yoongi dari meja makan.
Yoongi terlihat kesusahan memegang sabun batangan di tangannya dan sesekali menjatuhkannya ke lantai kamar mandi. Setiap menjatuhkannya Yoongi akan berbalik dan melihat ayahnya, tersenyum seolah mengatakan  bahwa dia tidak sengaja.

"Sabuni sela sela jari kaki mu, pelan pelan saja nanti kau jatuh."
Namjoon tetap memperhatikan Yoongi dengan sesekali menyuapi Taehyung pisang ketika tahu Taehyung menolak suapan sarapan telur goreng buatannya.
Taehyung terlihat fokus memainkan garpu plastik di tangannya dan mencoba menusuk-nusuk potongan pisang di atas piringnya.

"Yung, "

"Yung? Hyung sedang mandi,
Tae mau mandi juga?"
ucap Namjoon gemas sambil kembali menyuapi Taehyung.
.
.
.
.
.
Namjoon melambaikan tangannya semangat  pada Yoongi yang di balas sama semangatnya,
setelah sarapan dan memandikan Taehyung, Namjoon membawa keduanya ke sebuah penitipan anak.
Taehyung sudah di bawa masuk karena jika tidak, dia akan menangis ingin ikut ayahnya.

"Daddy tidak boleh telat menjemput!"

Namjoon tersenyum dan memperlihatkan jari kelingkingnya memberi isyarat bahwa dia tidak akan telat lagi, tidak lagi setelah kemarin dia telat menjemput keduanya, Yoongi yang merajuk dan menangis sepanjang malam karena Namjoon ternyata juga lupa membelikannya piano mainan pesanannya.

TBC

New Mommy || Kim Namjoon √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang