33: (extra part)

2.8K 338 40
                                    

Lagi pengen liat mereka kalo udah remaja lagi👉👈

Heeyeon yang selalu sibuk di pagi hari, menyiapkan sarapan, membangunkan semua pria di rumah ini, juga mengerjakan pekerjaan rumah lainnya. Tapi, Heeyeon tidak pernah mengeluh, tidak pernah marah-marah seperti yang di lakukan ibu-ibu kebanyakan, dia hanya akan menunjukkan rasa lelahnya setelah semua orang penghuni pergi untuk kegiatannya masing-masing.
Seperti sekarang, Heeyeon meninggalkan masakannya lebih dulu karena Yoongi lupa menyetrika seragamnya kemarin.

"Mommy! Apa kau sudah mencuci seragam olahragaku?"

"Sudah! Cari di lemari dengan benar Taetae, gunakan tangan dan matamu!"

"Aku tidak- Oh aku menemukannya! Terimakasih mommy!"

Heeyeon hanya bisa menghela napas sembari memperhatikan seragam putih Yoongi yang sepertinya sudah rapi, iapun lalu berjalan memasuki kamar Yoongi dan ia sedikit terkejut karena Hoseok ternyata di kamar si sulung, sibuk tidur dengan bantal di pelukannya.

"Kenapa dia di sini?" tanya Heeyeon  memberikan seragamnya pada Yoongi lalu berjalan ke kasur untuk membangunkan Hoseok.

"Entahlah, aku juga tidak tahu," ucap Yoongi sembari memakai seragamnya. "Mommy, bisa belikan aku piano?"

Heeyeon dengan cepat menoleh, menatap Yoongi dengan kaget.
Heeyeon memang tau jika si sulung  memiliki minat yang tinggi pada musik, ia selalu saja berkomentar jika menonton acara musik bersama di ruang keluarga, lebih banyak mengkritik sih sebenarnya.
Sepertinya Yoongi ingin lebih mendalami mimpinya dengan memiliki ... piano?

"Piano saja?"

"Bagaimana dengan gitar? Komputer?"

"Jangan langsung minta beli semua, hyung."

"Ya sudah piano dulu saja."

"Ya sudah sana, minta pada daddy."

Heeyeon lalu kembali menoleh pada Hoseok,  ia menepuk beberapa kali pantat Hoseok tapi si bungsu justru malah mendengus dan berbalik membelakangi Heeyeon, dia bahkan sedikit mengumpat membuat Heeyeon kaget bukan main.

"Kim Hoseok, kau mengumpat pada mommy? Bangun! Siapa yang mengajarimu mengumpat seperti itu!"

"Taehyunglah, siapa lagi," jawab Yoongi sembari tertawa kecil mengingat betapa sangarnya Taehyung dalam melewati masa pubernya, masa-masa di mana semua remaja laki-laki ingin terlihat sangat di segani.

----

"Bagaimana sekolah?"

"Masih empat lantai."

"Berhenti menggunakan dad joke milik Paman Seokjin, Kim."

Taehyung hanya tertawa sendiri, merasa lucu dengan jawaban asalnya untuk pertanyaan Namjoon.
Taehyung terlalu sering bermain dengan Seokjin ketika memiliki hari libur sekolah, Namjoon bahkan sampai merasa jika Taehyung adalah anak kakaknya, dan itu sedikit membuatnya cemburu hingga Heeyeon harus menenangkannya seperti anak kecil.

"Bagaimana harimu? Daddy tidak perlu ke sekolahmu lagi, kan?"

"Daddy, kau berbicara seperti aku ini setiap hari melakukan kesalahan."

"Mewarnai rambut, memakai sepatu berwarna, seragam yang tak rapi, datang terlambat, merusak property sekolah, berkelahi.
Taehyung, kau terlalu aktif sebagai siswa sekolah."

"Aku berkelahi karena ada alasan, Song Mino itu benar-benar ingin aku bunuh sepertinya-"

"Lalu pelanggaran yang lainnya?"

"Aku sudah meminta maaf untuk itu, daddy juga memaafkanku."

Namjoon kembali menghela napas, Taehyung sebenarnya tidak membuat kejahatan yang berbahaya di sekolah, hanya kenakalan selayaknya remaja laki-laki, dia juga tidak menganggu teman-teman gadisnya.
Hanya saja, Namjoon sedikit malu untuk terus datang ke sekolah dan mendengar setiap nasehat Guru Taehyung.
Untuk perkelahian, Mino yang di sebutkan oleh Taehyung sebenarnya juga sama.
Keduanya berteman dengan cara berbeda, saling memukul adalah cara mereka memperkuat persahabatan.
Walaupun keduanya sering mengatakan saling membenci, tapi masing-masing dari mereka menyimpan nomor ponselnya, bahkan memberinya nama kontak.

New Mommy || Kim Namjoon √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang