Kim Taehyung tumbuh menjadi remaja yang sedikit nakal, tapi ini adalah pertama kalinya ia baku hantam dengan teman sekelasnya.
Taehyung yang tengah dalam mood di bawah rata rata memukuli dengan babi buta seorang ketua kelas yang terus menanyainya kenapa ia bolos sekolah, dan sang ketua kelas tidak diam saja, ia juga memukul Taehyung sama ganasnya.
Keduanya berakhir dengan surat panggilan yang harus ia berikan pada Namjoon, daddy-nya.Taehyung baru beberapa bulan naik kelas, kelas 1 sekolah menengah atas, apa kata sang daddy jika tau Taehyung berbuat ulah seperti ini.
Taehyung terlihat gusar, duduk di tanah sembari menggigiti kukunya bingung, bingung jika sang ayah sudah datang menjemput dan melihatnya babak belur seperti ini."Taehyung, aku mencarimu ke kelas ternyata kau di sini."
Taehyung enggan membalik badannya, enggan memperlihatkan wajahnya pada sang hyung.
Kim Yoongi, siswa kelas 3 yang juga menjabat sebagai ketua klub basket.
Yoongi memperhatikan punggung Taehyung dari belakang, terlihat kusut dan sedikit kotor. Seperti ada jejak sepatu di seragam putih Taehyung."Kim Taehyung, kenapa pakaianmu kotor?"
"Taehyung, aku tidak suka di abaikan-"
Yoongi sedikit kaget sebenarnya melihat wajah Taehyung yang babak belur, sepertinya habis berkelahi.
Taehyung dengan cepat menyingkirkan tangan sang kakak dari bahunya, ia tengah sibuk memikirkan cara agar Namjoon tidak melihat wajahnya sekarang."Hyung, aku sungguh tidak berniat berkelahi," ujar Taehyung sedikit frustasi, ia anak nakal tapi tetap saja memiliki rasa takut pada sang daddy.
"Coba bayangkan apa yang akan di katakan daddy ketika melihatmu Kim," dan Yoongi hanya bisa memukul pelan kepala Taehyung tanpa memberinya solusi, sungguh.
Yoongi akan ikut kena hukuman jika membantu Taehyung."Hyung pergi saja dengan Hoseok, aku akan pulang sendiri, menginap di rumah Sungjae atau dimanapun," ujar Taehyung sembari bangkit dari duduknya. "Katakan saja pada daddy aku tengah mengerjakan tugas kelompok,"
"Hyungnim, tunggunya di sini saja! Aku malas berjalan-" Hoseok menghentikan celotehannya ketika melihat wajah sang kakak kedua penuh dengan luka.
Hoseok, anak bungsu yang baru saja naik ke kelas satu SMP. "Hyung kau berkelahi? Keren sekali.""Apanya yang keren?! Sudahlah kalian pergi saja! Aku berlindung dulu di rumah Jisung,"
"Terlambat, daddy dalam perjalanan." ucap Hoseok acuh sambil tersenyum lebar.
Tiiiid....
"Hoseok kenapa di sini?"
Taehyung sebenarnya sudah bersiap untuk lari tapi Yoongi dengan cepat menahan tas punggung Taehyung agar tidak pergi kemanapun, Taehyung ingin mengumpat rasanya.
"Ayo masuk," lanjut Namjoon yang sudah memberhentikan mobilnya di samping ketiga anaknya, keningnya sedikit mengernyit ketika melihat Yoongi memegangi tas punggung Taehyung begitu erat. "Taehyung kenapa?"
"Taetae hyung ... wajahnya seperti terkena banyak pukulan." ujar Hoseok pelan karena Yoongi maupun Taehyung -yang sedari tadi enggan membalik badannya hanya diam, bingung harus menjawab pertanyaan daddynya.
"Kim Taehyung, berbalik," ucapan tegas Namjoon membuat Yoongi melepaskan tangannya dari tas punggung Taehyung, sedangkan si ' anak tengah' hanya diam sungguh, ia takut. "Kim Taehyung berbalik."
Taehyung membalik badannya, menunduk seolah tidak ingin menunjukkan wajah babak belurnya pada sang daddy.
Namjoon hanya menghela napas, merasa sedikit pusing dengan tingkah Taehyung yang tumbuh menjadi nakal."Ayo pulang lebih dulu, Taehyung duduk di samping daddy."
"Ya," ucap ketiganya lalu masuk ke dalam mobil sesuai perintah Namjoon.
.
.
.
"Pergi makan dan mandi setelah itu masuk ke ruangan kerja daddy." ujar Namjoon setelah sampai di rumah lalu pergi masuk ke dalam kamarnya.