43: (extra part)

2.4K 275 24
                                    

Hoseok itu sangat manja, egois, terkadang pemarah.
Dia bahkan tak takut pada Taehyung, ia juga memukul sang kakak tanpa sebab.
Heeyeon juga tak mengerti, bagaimana Hoseok yang baru berumur 2 tahun berubah menjadi sedikit beringas, seperti Yoongi. Tapi gampang menangis seperti Taehyung.
Memberitahu Hoseok untuk bersikap baik pada kedua kakaknya juga percuma, pikirannya masih sangat polos, dia bahkan masih di sebut bayi.

"Jangan di pegang!"

Hoseok tak mendengarkan, memang tidak pernah. Bayi dengan hanya memakai pampers itu mengambil salah satu mobil mainan milik Taehyung, lalu memainkannya sembari berjalan. Meninggalkan sang kakak yang terus berteriak menyuruh Hoseok untuk tidak mengambil mainannya.
Taehyung itu pemarah, kan? Tapi dia tak ada niat sedikitpun untuk menyakiti Hoseok sekarang, dia tak pernah memukul adiknya jika kesal.
Jadi, Taehyung hanya bisa menangis sembari memanggil daddynya, meminta bantuan.

"Mommy, lihat!"

Heeyeon menoleh, menghela napas setelah melihat Hoseok dengan bangga memperlihatkan mainan Taehyung padanya.
Heeyeon lalu berjongkok, setelah memastikan api di atas kompor mengecil -ia tengah memasak.

"Sayang, jangan buat kakakmu menangis. Berikan mobilnya kembali pada Taetae-hyung, oke?"

"Tidak mau~" geleng Hoseok sembari tersenyum lebar, seolah senang sudah membuat Taehyung menangis.

"Astaga, mommy harus secepat mungkin menemukan boneka kudamu agar kau tidak nakal lagi."

"Kenapa hanya memakai pampers? Kabur dari Daddy?" sambung Heeyeon sembari memangku Hoseok, hampir saja ia lupa dengan telur omlet milik Yoongi yang masih berada di atas ketel.

"Itu apa?" tanya Hoseok, penasaran.

"Telur omlet, makan siang milik Yoongi hyung. Hobie ingin makan apa?"

"Hoseokie?"

"Daddy mencarimu," ucap Heeyeon sembari menurunkan Hoseok ke lantai.

"Hoseokie, kau di sini?" Namjoon lalu memangku Hoseok, dengan paksa. Si bungsu sepertinya tau jika dia akan di suruh mengembalikan mainan Taehyung dan meminta maaf padanya.

"Tidak, kau harus mengembalikan mainan hyungmu lebih dulu," ucap Namjoon ketika Hoseok terus saja menggeliat minta di turunkan.

Yoongi yang baru saja keluar dari kamar hanya memandang sekilas perdebatan antara Hoseok dan Taehyung, dengan Namjoon sebagai pawang mereka.
Yoongi lebih memilih masuk ke dalam dapur, memanggil mommy kesayangannya dengan buku tulis berada di tangan.
Si sulung sedang mengerjakan PR, jadi dia terus berada di kamar sejak pulang sekolah.

"Mommy, bagaimana cara aku menghitung 10 x 5?" tanya Yoongi lalu naik ke atas kursi dengan mudah, dia baru saja berulang tahun yang ke 8, tinggi badannya tentu saja naik, Namjoon sangat bersyukur tentang itu, karena tinggi Taehyung seolah membalap Yoongi, orang-orang bahkan sudah mengira Taehyung dan Yoongi kembar tidak identik.

"Kau sudah menghapal perkalian?" tanya Heeyeon kaget. "Kau sudah tahu pertambahan?"

"Sudah," jawab Yoongi sembari menunjukkan beberapa jajar pertambahan dengan nilai Guru di sampingnya. "Jadi bagaimana?"

Heeyeon sedikit berpikir, sewaktu sekolah, Heeyeon tidak pernah berada di peringkat tinggi dan ia agak terkejut melihat Yoongi yang begitu pintar. Lalu Heeyeon baru saja menyadari sesuatu, kalau Yoongi itu bukan anak kandungnya.
Ia hanya berharap Hoseok teraliri darah Namjoon dengan banyak, menjadi pintar karena takdir itu sepertinya menyenangkan.

"Kenapa tidak tanya daddy?" tanya Heeyeon sembari memberikan Yoongi sepiring nasi dengan omlet di atasnya.

"Daddy sepertinya sibuk," jawab Yoongi.
Sepertinya si sulung tengah lapar, ia menyimpan bukunya dan beralih mengambil sendok makan. Tidak biasanya, Yoongi bahkan menolak dengan keras ketika Heeyeon membujuknya untuk makan dulu baru lanjut belajar lagi.
.
.
.

New Mommy || Kim Namjoon √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang