Chapter 11

422K 14.4K 217
                                    

Play list : That's what i like - Bruno Mars

******

Aldrich melirikan matanya pada gadis yang masih memakai masker hijau diwajahnya, ia duduk di samping Aldrich yang sedang mengemudi. Gadis itu terlihat diam tidak seperti biasanya, memberontak atau memaki dirinya jika bertemu.

"Kamu baik-baik saja?"

Abigail hanya menganggukkan kepalanya dengan wajah masih menatap bahu jalan melalui jendela mobil.

Aldrich terus melirikan matanya pada Abigail yang terlihat sedang merenung. gadis itu sesekali akan menghela napasnya atau menggelembungkan pipinya dan mengembuskan napas secara kasar.

Sebenarnya masalah apa yang sedang di hadapi Abigail dan keluarganya? Sampai-sampai Abigail kabur dari keluarganya dan harus berlindung dengan bantuan keluarga Demitria, keluarga penguasa partai terbesar di Indonesia.

Jujur saja, Aldrich tidak menyukai Abagail yang seperti sekarang. Abagail yang terlihat murung, seperti banyak pikiran dan terlihat sedikit frustasi. Ada rasa cemas dalam diri Aldrich melihat Abigail yang bersikap demikian. Ia lebih suka melihat Abigail yang urakan dan sangar padanya.

Aldrich melarikan tangan kirinya untuk meraih jemari Abigail dan menggenggam tangan gadis itu, mengatakan dalam diam jika semua akan baik-baik saja. Sedangkan tangan kanannya di gunakan Aldrich untuk menyetir.

Dan sekali lagi, Abigail tidak berontak ketika Aldrich menggenggam tangannya. Itu membuat Aldrich semakin cemas. Entahlah, benar-benar ada yang salah dengan gadis galak-nya itu.

_______________________________________

Mobil Aldrich berhenti di sebuah gerbang tinggi berwarna hitam. Kemudian para bodyguardnya yang mengikuti dari belakang keluar dari mobil untuk membukakan pintu gerbang buat Aldrich. Ternyata di balik gerbang tersebut terdapat rumah mewah bergaya Eropa.

"Ini----"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ini----"

"Ini rumahku, aku tau kamu belum ingin pulang ke rumah." ucap Aldrich memotong pertanyaan Abigail.

Lagi-lagi, Abigail hanya terdiam tidak bereaksi dan seperti tidak perduli dirinya ada dimana, asal tidak di rumahnya sendiri.

Aldrich menghentikan mobilnya tepat di halaman menuju pintu rumahnya. Aldrich membuka pintu mobilnya, ia keluar dari mobil dan membukakan pintu untuk Abigail.

"Aldrich, gue gak enak sama orang tua lo!"

Abigail menarik tangannya dari genggaman Aldrich dengan menghentikan langkahnya.

"Kamu tenang saja, ini rumahku sendiri. Sebenarnya rumah ini masih belum beres. Tapi aku sedang ingin di tempat yang luas. Makanya aku mengajakmu kemari. Apa kamu keberatan? Kita bisa ke Panthouse ku kalau kau mau."

My Little Girl √√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang