Chapter 33

324K 12K 431
                                    

Play list : I'm the one - Dj Khaled ft Justine Bieber

*****

Abigail sedang membersihkan wajahnya ketika Aldrich kembali ke kamarnya, sepertinya pembicaraannya dengan Felix sudah selesai dan Axel pun sudah Aldrich tidurkan di kamar lain. Aldrich langsung melangkahkan kakinya ke kamar mandi tanpa menoleh sedikit pun ke arah Abigail.

Tak lama Aldrich keluar dari kamar mandi, lalu ia mematikan saklar lampu dengan remot kontrol dan langsung merebahkan dirinya di tempat tidur.

Abigail yang belum selesai membersihkan wajahnya, langsung beranjak dan berjalan dengan cepat untuk menyalakan saklar lampunya kembali.
Lalu ia menuju Aldrich yang sudah terpejam, tapi Abigail tau Aldrich hanya berpura-pura tidur.

"Kamu marah padaku?" tanya Abigail dengan menatap tajam pada Aldrich, tapi Aldrich bergeming dengan mata yang masih terpejam. Abigail pun memilih mendudukkan dirinya di tepi tempat tidur dengan duduk membelakangi Aldrich.

"Sudah kubilang aku terburu-buru. Aku lupa untuk menghubungimu karena aku dan Axel asik berjalan-jalan. Ketika aku akan menghubungimu, ponselku malah mati. Kamu kan tau aku juga masih belum terbiasa harus lapor pada seseorang ketika aku pergi ke mana pun. Kamu juga jangan berpikiran macam-macam, aku dan Felix juga tidak sengaja bertemu, ia hanya berbaik hati mengantarku pulang." Abigail mencoba menjelaskan meskipun dengan nada menggurutu.

Aldrich masih tidak menanggapi.

"Ya sudah terserah kamu saja, aku tidur dengan Axel saja kalau begitu."

Ketika Abigail akan beranjak, Aldrich menarik Abigail dengan lembut dan membuat Abigail terbaring di atas tubuhnya. Keduanya sama-sama menatap langit-langit kamar.

"Kalau kamu marah padaku lebih baik bicara, jangan diam seperti ini. Itu tidak nyaman untukku."

"Kalau aku bicara kamu tidak akan suka mendengarnya. Kamu akan menemukan aku yang berbeda."

"Apa kamu sangat mengerikan ketika marah?"

Aldrich kembali tidak menanggapi pertanyaan Abigail. Abigail menghela napasnya untuk bersabar agar tidak terpancing oleh sikap Aldrich yang tidak mengacuhkan dirinya.

"Al,"

"Hmm."

"Maafkan aku."

"Tidurlah, kamu pasti lelah setelah seharian berjalan-jalan."

"Jangan menyindirku."

"Itu fakta."

Aldrich membelai perut Abigail yang sudah agak membesar.

"Posisiku tidak nyaman, turunkan aku."

Aldrich tersenyum kecil. kemudian ia membaringkan tubuh Abigail di sampingnya. Dengan hati-hati Aldrich memerangkap tubuh Abigail yang ada di bawahnya agar tidak mengenai perut Abigail.

"Jangan lakukan lagi. Ke mana pun kamu pergi kamu harus menghubungiku. Bukankah kita sedang memulai hubungan yang normal?"

Abigail menganggukkan kepalanya dengan wajah terkesima pada raut Aldrich yang serius dan dingin.

My Little Girl √√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang